Kompas TV regional berita daerah

Pandemi Covid-19 Akibatkan Angka Stunting di Indonesia Naik dari 27 ke 32 Persen

Kompas.tv - 15 Juni 2021, 13:55 WIB
pandemi-covid-19-akibatkan-angka-stunting-di-indonesia-naik-dari-27-ke-32-persen
Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) menyerahkan bingkisan ke salah satu peserta Program Bayi Hebat di Dusun Bekelan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Senin (14/6/2021) - (Sumber: dok.)
Penulis : Gading Persada | Editor : Purwanto

BANTUL, KOMPAS.TV- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) mengungkapkan angka stunting meningkat selama Pandemi Covid-19 yang sudah terjadi lebih dari setahun ini. 

"Para pakar mengungkapkan akibat pandemi Covid-19, angka stunting diprediksi mengalami kenaikan dari 27 persen ke 32 persen. Ini dipicu munculnya kemiskinan baru dan tidak mampunya keluarga miskin mengkonsumsi makanan yang layak dan gizi seimbang," papar Hasto usai meresmikan Program Bayi Hebat di Dusun Bekelan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Senin (14/6/2021).

Menurutnya, pandemi berdampak besar bagi seluruh sektor termasuk kesehatan. Maka dari itu, Program Bayi Hebat dilakukan sebagai salah satu upaya mempercepat penurunan stunting di wilayah DIY.

''Memang Kami berusaha dengan strategi khusus untuk mengatasi stunting supaya ada penanganan lebih cepat tidak hanya di DIY tetapi juga seluruh Indonesia,'' jelas Hasto.

Baca Juga: Perlunya Asupan Gizi, Pahami dan Cegah Stunting

Hasto menjelaskan saat ini tercatat ada lima juta ibu hamil yang memerlukan pendampingan agar anak dalam kandungan sampai seribu hari terjaga kesehatan dan asupan gizinya. Program pendampingan diutamakan untuk keluarga miskin yang kesulitan mengakses makan bergizi.

Tak hanya itu, mantan Bupati Kulon Progo itu minta supaya masyarakat juga menyadari pentingnya Keluarga Berencana (KB).

Ia menegaskan, dua anak sudah ideal sehingga keluarga bisa lebih memperhatikan perkembangan anak-anak. Hasto pun mengingatkan jarak kelahiran anak yang satu dan lainnya minimal tiga tahun.

Baca Juga: Angka Gizi Buruk atau Stunting di Sleman Menurun, Ini Rahasianya

''Jarak kelahiran yang terlalu dekat bisa mengakibatkan stunting karena ibu akan lebih konsentrasi ke kandungan dan bayinya. Bahkan jarak yang terlalu dekat juga bisa menimbulkan persoalan lain yang dapat mengganggu perkembangan anak,'' imbuh Hasto.

Sementara itu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Perwakilan DIY, Dr Yuni Hastutiningsih menjelaskan program tersebut merupakan upaya pencegahan stunting dengan memberi perhatian dan pendampingan khusus bagi keluarga tidak mampu sampai seribu hari usia anak. 

"Program ini diawali di Dusun Bekelan dan akan terus merembet ke daerah lain," tandas dia.

Baca Juga: Menko PMK Apresiasi Penanganan Stunting di NTT




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x