KUDUS, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, telah ditemukan varian virus corona asal India B.1.617 pada lonjakan kasus di Kudus, Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan Menkes dalam seminar daring yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jawa Tengah, Minggu (13/6/2021).
"Sudah kita teliti, hasilnya baru keluar sekitar dua hari yang lalu bahwa memang yang di area Kudus adalah varian baru yang datang dari India," kata Budi.
Budi bilang, masuknya varian corona B.1.617 ke Indonesia disebabkan banyaknya para pekerja migran yang kembali ke Tanah Air melalui pelabuhan-pelabuhan laut.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 dari India Masuk Kudus, Ganjar: 5 Hari di Rumah Saja, WFH Diperbanyak
Menurut Budi, tingkat keketatan jalur udara dan laut berbeda. Berbeda dari pelabuhan udara yang penjagaannya sudah cukup ketat. Sementara pengawasan di pelabuhan laut cenderung lebih sulit karena banyaknya kapal yang mengangkut barang, termasuk yang berasal dari India.
"Sehingga masuk dari sana varian-varian baru," ujar dia.
Selain karena masuknya varian virus baru, kata Budi, lonjakan Covid-19 di Kudus dan di beberapa daerah disebabkan oleh euforia masyarakat yang sudah disuntik vaksin.
Oleh karena itu, Budi berharap masyarakat tak lengah dalam menghadapi situasi ini dan tetap menerapkan protokol kesehatan pencehan virus corona.
"Sudah saatnya kita untuk sangat hati-hati, jangan underestimate, jangan terlalu overconfidence, jangan terlalu mobilitasnya terlampau tinggi. Terus terang saya merasa sangat khawatir," kata Budi.
Untuk diketahui, saat ini, lonjakan kasus tidak hanya terjadi di Kudus, tetapi juga daerah-daerah sekitarnya seperti Jepara, Rembang, Grobogan, Pati, bahkan di berbagai provinsi lainnya di luar Jawa Tengah.
"Kudus sendiri sudah mulai flattening, tapi mulai bergeser ke daerah sekitarnya seperti Pati saya lihat ada kenaikan, di Grobogan saya lihat juga ada kenaikan, dan juga beberapa lokasi-lokasi di luar Jawa Tengah seperti di Madura, Bandung Selatan, dan sekarang juga sudah masuk ke Jakarta," jelas Budi.
Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di Kudus Dipicu Varian Delta?
Akibat lonjakan itu, menurut Budi, tingkat keterisian tempat tidur, bed occupancy rate (BOR), di rumah sakit rujukan Covid-19 juga ikut meningkat.
Sebelum libur Idul Fitri 2021, hanya 20.000 tempat tidur yang terisi dari total 75.000 tempat tidur isolasi yang disediakan pemerintah. Angka tersebut naik 100 persen dalam waktu 1 bulan dan kini sekitar 40.000 tempat tidur isolasi yang terisi.
Kondisi itu sangat mengkhawatirkan, kata Budi. Terlebih. situasi demikian diprediksi masih akan berlangsung hingga tujuh minggu pasca-libur Lebaran.
"Jadi mungkin sampai akhir bulan atau awal bulan Juli kita masih melihat adanya kenaikan," terang Budi.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 dari India Masuk Kudus, Menkes: Penularannya Sangat Cepat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.