BANJARBARU, KOMPAS.TV - Dispenser rusak tidak lagi harus dibuang begitu saja, sebab di tangan siswa didik SMK Telkom Banjarbaru, dispenser rusak kembali diperbaiki dan diubah sistem kerjanya menjadi dispenser otomatis.
Sistem otomatis menggunakan mikrokontroler yang dipasang di dalam dispenser.
Sehingga sensor akan bekerja terhadap objek yang berjarak satu sampai dua centimeter.
Ketika objek sudah mendekat dan diam, maka sensor akan bekerja dengan membuka kran air dispenser tanpa harus disentuh oleh tangan.
Baca Juga: PTM Terbatas di Banjarmasin, Sekolah Tentukan Jumlah Siswa Hanya 50 Persen Kapasitas Per Kelas
Dipilihnya dispenser untuk dikembangkan menjadi inovasi baru, menurut Kepala SMK Telkom Banjarbaru, Eko Suhartono, berawal dari kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar.
Mengurangi limbah alat rumah tangga yang dinilai masih bisa dimanfaatkan keberadaannya.
“Kita tengah mengembangkan limbah dispenser, yang akan menjadi dispenser otomatis. Dengan cara mengubah proses manual ke otomatis yang nanti cocok sekali dengan kondisi pandemi saat ini. Ini akan dikembangkan sehingga layak dijual di masyarakat,” terang Eko Suhartono.
Sementara proses modifikasi dispenser menjadi otomatis ini, menurut siswa SMK Telkom Banjarbaru, Aqil Kuranta, diperlukan waktu dua sampai tiga hari.
Dispenser otomatis bisa digunakan setelah diuji terlebih dahulu.
“Pengerjaan bisa memakan waktu 2 sampai 3 hari, mulai dari pembersihan dispenser, perakitan alat, pemasangan alat hingga tahap pengujian produk agar bekerja sesuai yang diinginkan,” ungkap Aqil.
Baca Juga: Vaksinasi Lansia dan Pekerja Publik, Pengusaha EO Berharap Izin Pelaksanaan Event Jadi Lebih Mudah
Diharapkan pengembangan inovasi berbasis teknologi dan ramah lingkungan tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat.
Kedepannya mengontrol panas air dispenser menjadi sasaran untuk dikembangkan menjadi inovasi siswa selanjutnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.