Vaksinasi Lansia dan Pekerja Publik, Pengusaha EO Berharap Izin Pelaksanaan Event Jadi Lebih Mudah

BANJARMASIN, KOMPAS.TV – Bekerjasama dengan Biddokes Polda Kalsel, Perkumpulan Pengusaha Event Organizer (PERPEO) Kalimantan Selatan, menggelar vaksinasi covid-19 kepada para lansia dan pekerja publik di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, senin pagi (7/6/2021).

Total setidaknya 300 orang terdaftar dalam kegiatan vaksinasi kali ini.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Secara Terbatas Dilakukan di Banjarmasin, Sekolah Diminta Bentuk Satgas

Diantara pekerja publik, karyawan dari perusahan media juga ikut divaksin, seperti para karyawan Kompas Gramedia di Kalimantan Selatan.

Seperti diakui Station Manager Smart FM dan Motion Radio Banjarmasin, Ellyda Jumiati, vaksinasi ini memastikan seluruh karyawannya telah divaksin covid-19.

“Seluruh karyawan kami hari ini terakhir semua sudah divaksin, kami berharap aktivitas kami jadi lebih lancar dan daya tubuh tem,en-temen semakin bagus sehingga pekerjaan kedepan lebih lancar lagi,” ucap wanita yang akrab disapa Elly tersebut.

Baca Juga: Perkuat Peran Pengawasan, 52 Babinsa Kodim 1007/Banjarmasin Dilatih Tes Lacak Isolasi Covid-19

Menurut PERPEO, di Kalsel terdapat 3000 pegiat industri kreatif yang sebagian besar terimbas akibat pembatasan event selama pandemi yang menurun hampir 90 persen dalam setahun terakhir.

Ketua PERPEO Kalimantan Selatan, Rosyadi Razak, berharap melalui vaksinasi dan penerapan protokol CHSE yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, diharapkan kedepan pelaksanaan event bisa berangsur normal.

“Saat ini kami mencoba untuk mengiunisasi para pejabat yang bisa memberikan izin keramaian, artinya saat ini sudah bisa kita laksanakan sebuah event melalui tahapan-tahapan seperti CHSE, 5M prtotokol itulah yang akan kita terapkan,” ucapnya.

Diizinkannya liga 1 dan 2 pun bisa jadi contoh agar event lainnya mulai diselenggarakan.

Perpeo juga berharap  tahun 2022 mendatang  pemerintah berani kembali menganggarkan kegiatan even yang dilakukan dengan protokol kesehatan ketat