YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tersangka kasus sate sianida, Nani Apriliani, menangis selama mengikuti rekonstruksi adegan di Mapolres Bantul, Senin (7/6/2021). Kasus sate sianida yang berujung salah sasaran ini menewaskan seorang anak ojek online di Bantul bernama Naba Faiz Prasetya.
Dalam reka ulang 35 adegan kasus sate sianida, Nani selalu didamping Polwan. Menurut Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi, tangisan tersangka adalah hal yang wajar.
“Mungkin tidak bisa di situasi seperti sekarang, kami maklum dengan respons tersangka,” ujarnya.
Meskipun demikian, reka ulang adegan kasus sate sianida berjalan lancar. Ayah korban yang bernama Bandiman juga ikut serta dalam rekonstruksi dan memeragakan sejumlah adegan.
Baca Juga: Sosok Pria Misterius Inisial 'R' Dalam Kasus Pengirim Takjil Sate Sianida
Polisi menangkap Nani di rumahnya di Kabupaten Bantul pada Jumat, 30 April 2021. Wanita asal Majalengka itu adalah pengirim sate sianida yang salah sasaran. Nani Apriliani berencana mengirimkan sate beracun tersebut kepada seseorang bernama Tomy karena sakit hati.
Sate beracun tersebut dikirimkan melalui ojek. Namun, pihak penerima keluarga Tomi mengaku tak mengenal pengirim paket, sehingga menolak paket berisi sate itu.
Karena ditolak, ojek tersebut pun membawa dan memberikan sate tersebut kepada anaknya. Sang anak meninggal dunia usai menyantap sate yang mengandung sianida tersebut.
Baca Juga: Sate Sianida Berujung Maut, Polisi: Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Dalam kasus sate sianida, Satreskrim Polres Bantul masih menetapkan Nani sebagai tersangka tunggal. Sementara, R yang disebut menjadi orang yang menyarankan Nani untuk memberikan racun dan mengirimkan kepada Tomi masih masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.