YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pelaku usaha atau agen perjalanan wisata di Yogyakarta masih tak berkutik menjelang lebaran yang masih berada dalam situasi pandemi Covid-19.
Geliat untuk menggerakkan roda perekonomian lewat perjalanan wisata masih tertunda karena larangan mudik.
“Kami tidak bisa berbuat banyak, tetapi juga mendukung kebijakan pemerintah, daripada muncul klaster-klaster baru, malah semakin tidak bangkit,” ujar Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hery Setyawan, Jumat (7/5/2021).
Memang destinasi wisata di DIY tidak ditutup dengan adanya kebijakan larangan mudik.
Namun, hal itu ternyata juga tidak berdampak banyak kepada ASITA DIY.
Baca Juga: Pro-Kontra Koridor Perjalanan Wisata Bagi Turis
Ia menilai warga lokal juga tidak akan menggunakan jasa agen perjalanan wisata dan memilih untuk berwisata secara mandiri.
“Pariwisata memang tidak mati, tapi kalau bicara agen perjalanan wisata masih belum tersentuh,” ucapnya.
Ia mengaku kesulitan dengan kebijakan yang berubah-ubah.
Oleh karena itu, ASITA DIY beharap bisa memperoleh stimulus atau kebijakan yang mendukung pelaku usaha atau agen perjalanan wisata bergerak.
Baca Juga: Umrah Dihentikan, Agen Travel Rugi Miliaran Rupiah
Menurut Hery, hampir 90 persen anggotanya kehilangan pekerjaan dan beralih usaha.
Mereka bekerja di bidang layanan tiket perjalanan wisata dan umrah.
Ia juga sudah berkoordinasi dengan Pemda DIY untuk mengadakan travel consortium.
Program ini rencananya menghadirkan tur murah perjalanan wisata bersama dan coba dijual ke aparatur sipil negara (ASN).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.