BANTUL, KOMPAS.TV - Aparat Polres Bantul akhirnya menangkap pelaku sate beracun di wilayah hukumnya.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan, perempuan misterius yang mengirimkan sate sudah ditemukan.
Namun, dia enggan memberikan keterangan secara gamblang.
Ngadi hanya menyebut bahwa perempuan misterius yang diamankan sesuai dengan keterangan saksi.
Baca Juga: Misteri Kiriman Sate Beracun, Ahli: Pasti Ada Unsur Kesengajaan
"Tunggu besok (Senin hari ini, red) ya. Iya sesuai dengan yang disampaikan oleh Bandiman," katanya singkat seperti dikutip dari TribunJogja.com, Minggu (02/05/2021).
Ia pun enggan menyebutkan di mana perempuan misterius tersebut diamankan. "Ya tunggu besok,"sambungnya.
Kendati demikian ia memastikan identitas perempuan tersebut sudah dikantongi.
Pihaknya pun akan menyelenggarakan konferensi pers terkait kasus sate beracun tersebut.
"Akan kami sampaikan besok (konferensi pers), sekitar jam 09.00 atau 10.00," ujarnya.
Adapun sebelumnya, seorang bocah berinisial NFP (8) meninggal dunia setelah menyantap sate yang dibawa oleh Bandiman, ayahnya, Minggu (25/04/2021).
Sate yang dibawa Bandiman tersebut pemberian sosok perempuan misterius yang memesan jasa pengiriman secara offline.
Perempuan misterius tersebut meminta Bandiman mengirimkan makanan ke Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, kepada seseorang berinisial T.
Namun saat sampai di lokasi, T sedang berada di luar kota.
T juga tidak mengenal pengirim dan merasa tidak memesan makanan.
Kemudian makanan tersebut diberikan kepada Bandiman.
Sesampainya di rumah, Bandiman dan keluarganya menyantap sate tersebut saat berbuka puasa.
Namun sayangnya sate tersebut mengandung racun dan akhirnya merenggut nyawa putra sulungnya.
Baca Juga: Ahli Farmasi UGM Sebut Racun di Bumbu Sate Misterius Mengandung Sianida dan Berjuluk Silent Killer
Sate Mengandung Racun Sianida
Hasil pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan bahwa paket sate bakar misterius yang dikonsumsi NFP (8) memang mengandung racun.
Hal ini pun diakui juga oleh ahli farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr Arief Nurrochmad, MSi, MSc, Apt.
Ia menyebut bumbu kacang dari sate yang dikonsumsi NFP, anak pengemudi ojek online (ojol) dan akhirnya tewas itu mengandung racun jenis C.
Menurutnya, racun jenis C merujuk kepada struktur kimia yang kebanyakan mengandung CN atau sianida.
Namun, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.
"Racun jenis C merujuk ke struktur kimia dari yang kebanyakan mengandung sianida. Sianida ada yang bentuknya gas, kristal, cair," kata Arief, Jumat (30/4/2021).
Ia menambahkan, jenis racun tersebut memang banyak ditemukan di masyarakat dan rumah tangga.
Semisal di dalam pestisida, racun tikus, racun ikan, dan sebagai penyepuh emas atau perak.
Walaupun banyak pula ditemukan secara alami di beberapa tanaman, semisal singkong, juga asap rokok.
Ditanya tentang sifat zat racun tersebut, Arief menjelaskan sianida tidak memiliki bau.
Namun, jika dicampur ke dalam makanan atau cairan, rasanya seperti kacang almond pahit atau seperti makanan gosong.
"Memang ini racun yang tidak berbau. Istilah umumnya disebut silent killer," imbuh dia.
Baca Juga: Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun Sianida Ditangkap, Polisi: Sesuai yang Disampaikan Bandiman
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.