TULUNGAGUNG, KOMPAS.TV - Ayah seorang awak KRI Nanggala-402, Matroji Sudiarjo (54), menyampaikan permintaan khusus kepada kepala desa tempat ia tinggal. Ia meminta masyarakat Desa Pulotondo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung mendoakan melalui masjid dan musala, supaya anaknya bisa segera ditemukan.
Putra sulung Matroji, Kelasi Satu (Mesin) Muhammad Faqihudin Munir (26) merupakan satu dari 53 awak dalam KRI Nanggala-402. Kapal itu dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu,(21/4/2021), dan Sabtu kemarin dinyatakan submarine sunk atau kapal tak bisa naik ke permukaan.
Baca Juga: Daftar 53 Awak KRI Nanggala 402 yang Kini On Eternal Patrol atau Berpatroli Selamanya
Dikutip dari Surya.co.id, Matroji meminta Kepala Desa Pulotondo, Mawardi untuk mendoakan Faqihudin di setiap musala atau masjid.
“Saya mohon diumumkan di musala atau masjid. Supaya mendoakan anak saya agar bisa cepat ditemukan,” ungkapnya, Sabtu (24/4/2021).
Matroji menambahkan, Faqihudin terakhir menelepon pada Senin (19/4/2021). Saat itu, anak sulungnya ini berpamitan untuk berlayar dari Surabaya menuju Bali.
“Kalau telepon pasti cerita mau berlayar ke mana, terus minta didoakan agar selamat,” ujar Matroji.
Orang tua Faqihudin mengetahui KRI Nanggala-402 dari tayangan Youtube. Pertama kali mengetahui, tangis dan sedih keluarga tidak terbendung.
“Begitu tahu Nanggala-402, la itu kan kapal anak saya. Hari Rabu dan Kamis kemarin saya tidak bisa diajak ngomong (karena sedih),” terang dia.
Setelah pemerintah berusaha mencari, Matroji merasa sudah mampu menguasai emosinya dan berupaya mendoakan yang terbaik untuk anaknya.
Seperti diberitakan KompasTV sebelumnya, KRI Nanggala-402 dinyatakan Subsunk atau tenggelam pada Sabtu (24/4/2021) setelah dicari selama 72 jam.
Perubahan fase dari submiss (hilang) ke subsunk setelah ditemukannya beberapa serpihan benda milik KRI Nanggala-402 mengapung di permukaan. Benda tersebut menjadi bukti autentik kapal selam milik TNI AL ini tak bisa lagi ke permukaan.
Baca Juga: Operasi Pencarian Kri Nanggala-402, Pipa Pendingin Hingga Alas Shalat ABK Ditemukan
"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam," ujar Hadi dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).
Unsur serpihan yang ditemukan, yaitu tumpahan minyak, pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas periskop kapal selam, spons untuk menahan panas pada pressroom, serta alat yang biasa dipakai ABK.
"Dengan adanya bukti otentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
Seperti diketahui, prosedur atau status kapal selam yang sedang mengalami masalah ada tiga, yaitu sublook, submiss (hilang), dan subsunk (tenggelam). Diduga, KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan dengan kedalaman 850 meter.
Baca Juga: Istilah KRI Nanggala 402 "On Eternal Patrol" dan Menjaga NKRI Selamanya Trending
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.