KOMPAS.TV - Bangunan Masjid Agung Manonjaya yang terletak di Jalan RTA Prawira Adiningrat, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya ini merupakan sejarah peninggalan jaman Belanda.
Masjid yang memiliki perpaduan arsitektur gaya Eropa, Jawa, dan Sunda ini di bangun pada tahun 1832.
Saat ini masjid bersejarah yang dibangun di atas luas tanah 6.159 meter persegi ini masih kokoh dan megah.
Masjid ini dibangun pada masa Bupati Tumenggung Daruningrat atau Wiradadaha VIII yang saat itu daerah Manonjaya masih menjadi ibu kota Sukapura.
Hingga kini masjid yang memiliki dua menara pelangan atau laki-laki dan menara pawadonan atau perempuan masih dijadikan sebagai pusat kegiatan umat islam.
Keunikan lainnya saat memasuki gerbang luar masjid, ada sekitar 51 tiang saka masjid dari total 61 tiang yang ada dengan diameter antara 50-80 sentimeter.
Tiang saka terbuat dari tembok berbentuk segi delapan hasil adaptasi arsitektur Neoclassic Eropa yang pada bagian bawah dan ada bagian atasnya diakhiri dengan kepala tiang berbentuk segi empat.
Atap masjid ini tidak menggunakan kubah seperti kebanyakan masjid lainnya, melainkan menggunakan atap tumpang tiga.
Sementara mustaka yang ada diatas menara masjid merupakan adaptasi dari elemen sakral bangunan hindu pra-islam di Jawa.
Jika di lihat dari luar, ada empat menara masjid berbentuk segi delapan yang berada di sisi kanan, kiri, dan dua di tengah yang dihias dengan enam buah jendela khas arsitektur Eropa.
Kemudian saat menngunjungi mihrab atau tempat imam pemimpin shalat berbentuk persegi panjang ukuran 6 meter dengan lebar 4 meter yang dihubungkan ke ruang shalat utama dengan tiga pintu besar tanpa daun pintu.
Ketiga pintu tersebut terbuat dari kayu jati yang berhiaskan kaligrafi.
Unsur seni bangunan lainnya, ruang shalat untuk perempuan berada di sebelah selatan ruang shalat utama.
Ruangan itu berukuran lebih kecil, panjangnya 11,4 meter dan lebar 3,8 meter.
Selama bulan ramadan, keberaadan masjid tertua di wilayah Priangan Timur dijadikan pusat keagamaan, mulai dari sholat tarawih, tadarus, kuliah subuh hingga kuliah duhur, buka bersama dan tahun ini ada kegiatan forum komunikasi muslim Manonjaya yang di gelar di halaman masjid.
Tak hanya dijadikan tempat ibadah umat islam, keberdaan Masjid Agung Manonjaya ini banyak dikunjungi warga sekitar yang datang untuk ngabuburit atau menunggu waktu adzan magrib di areal halaman masjid.
Terlebih, keindahan Masjid Agung Manonjaya semakin lengkap dengan keberadaan alun-alun yang berada persis di bagian depan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.