TORAJA, KOMPAS TV - Yonathan Renden, salah seorang guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, tewas setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Jumat (9/4/2021).
Kepergian Yonathan dengan cara demikian membuat istrinya Dewi Gita Pailing sangat terpukul. Perempuan berusia 21 tahun itu pun menangis histeris tatkala jenazah suaminya tiba di rumah duka.
Baca Juga: TNI dan Brimob Pukul Mundur KKB, Satgas Nemangkawi Berhasil Mendarat di Beoga Siap Menindak
Diketahui, jasad Yonathan dibawa ke rumah duka di Dusun Tiromanda, Lembang Batu Limbong, Kecamatan Bangkelekila, Toraja, Senin (12/4/2021).
Dewi mengaku tidak menyangka suami yang dinanti-nanti kepulangannya itu ternyata kembali kerumah dalam keadaan tidak bernyawa.
Yonathan yang tewas ditembak meninggalkan istri dan dua anaknya yang masing-masing berusia dua tahun dan bayi enam bulan.
Dewi menceritakan bahwa suaminya sempat menelepon dirinya sebelum akhirnya tewas ditembak KKB. Ketika Yonathan menelepon, Dewi mengaku panic luar biasa. Pasalnya, Yonathan mengabarkan bahwa dirinya telah dikepung oleh KKB.
"Ia (Yonathan) bilang, kami sudah dikepung," kata Dewi seperti dikutip dari Tribun Toraja.
Baca Juga: Istri Guru yang Ditembak KKB Selamat Usai Sembunyi di Kamar Mandi 5 Jam, Begini Ceritanya
Tak lama kemudian, telepon dari Yonathan suaminya tiba-tiba terputus alias mati. Saatb itu, Dewi mengaku belum lama berbicara dengan suaminya.
"Belum lama bicara, telepon mati," ucapnya.
Karena telepon Yonathan mati secara tiba-tiba, membuat Dewi panik. Ia merasa cemas dengan kabar suaminya. Hingga akhirnya Dewi menghubungi beberapa kerabat Yonathan.
Beberapa saat kemudian, Dewi kembali mecoba menghubungi suaminya. Namun, dia merasa aneh lantaran orang yang mengangkat telepon bukanlah sang suami.
Baca Juga: Menegangkan! Viral Video Amatir Serangan Baku Tembak KKB di Papua
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.