SOLO, KOMPAS.TV - Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan gempa yang dirasakan pagi ini merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan dari gempa utama 6,1 Skala Richter (SR) yang terjadi Sabtu (10/4/2021) kemarin.
"Hingga hari Minggu pagi ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak 8 kali, dengan magnitudo berkisar 3,1 hingga 5,3 SR," tuturnya via Twitter @DaryonoBMKG.
Baca Juga: Kondisi Terkini di Sejumlah Wilayah Jawa Timur Pasca Gempa Malang Bermagnitudo 6,1
Menurutnya, gempa susulan itu berjenis gempa menengah yang terjadi akibat adanya deformasi atau patahan pada bagian lempeng Indo-Australia yang tersubduksi atau menunjam ke bawah Pulau Jawa.
Guncangan masih bisa dirasakan dalam wilayah luas seperti di Pacitan, Wonogiri, Trenggalek dalam skala intensitas III MMI. Sementara di Nganjuk, Ponorogo, Blitar dapat merasakan guncangan II-III MMI dan di Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo II MMI.
Dilansir dari CNN Indonesia, Skala Modified Mercalli Intensity (MMI) ialah satuan untuk mengukur gempa bumi. Satuan ini terdiri dari beberapa intensitas MMI dari tingkat 1 hingga 12.
Pada skala intensitas II MMI, getaran yang dihasilkan dapat dirasakan oleh beberapa orang hingga membuat beberapa benda ringan yang bergantung bergoyang. Sementara III MMI, getaran yang dirasa seakan-akan seperti ada truk melintas.
Baca Juga: 21 Kecamatan Terdampak Gempa, Pemkab Malang Tetapkan Status Tanggap Darurat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.