JAKARTA, KOMPASTV - Data korban terdampak banjir bandang dan longsor Nusa Tenggara Timur masih semrawut. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo menyatakan masih mendata dari pemerintah daerah, TNI dan Polri.
"Untuk data-data korban sejauh ini masih fluktuatif, ini data yang dihimpun dari pemda dari kabupaten/kota dan provinsi, dan juga dari TNI-Polri," ujar Doni dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (6/4/2021). "Sehingga kalau kita lihat data di sini kemungkinan akan ada perubahan-perubahan setiap waktu."
Baca Juga: Jokowi Instruksikan Menteri PUPR Segera Perbaiki Infrastruktur di NTT dan NTB
Kepala BNPB menuturkan data sementara terkait jumlah korban meninggal dan korban yang masih dalam pencarian.
"Kemudian untuk sementara korban jiwa yang meninggal 81 orang tapi mohon maaf data ini mungkin akan berubah tiap jam. Sementara yang masih dalam pencarian sekitar 103 orang," kata Doni.
Doni telah menyiapkan sejumlah helikopter untuk membantu mobilisasi logistik di sejumlah titik bencana.
"Dari BNPB sendiri sudah menyiapkan sejumlah helikopter, pagi ini sudah tiba dua unit dan mungkin sebentar lagi akan tiba di Kupang. Kemudian dua unit (helikopter) lagi akan menyusul," ujarnya.
Baca Juga: Kepala BNPB Doni Monardo Kunjungi Lokasi Banjir Bandang di NTT
"Adapun helikopter-helikopter ini akan digunakan untuk di Lembata kemudian di Larantuka dan Adonara serta nantinya untuk membantu mobilisasi logistik dari Kupang ke Malaka termasuk juga ke Alor," dia menegaskan.
Selain itu, BNPB menyiagakan satu pesawat kargo di Kupang yang bisa membantu mendistribusikan logistik ke kawasan lain yang membutuhkan.
Doni juga akan terus memastikan seluruh korban mendapatkan pasokan logistik.
"Tim gabungan dari Kementerian Sosial dan TNI-Polri telah membangun dapur lapangan hampir semua titik, sehingga diharapkan tidak ada masyarakat yang tidak mendapatkan pasokan logistik," ungkap Doni.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.