KOMPAS.TV - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghentikan ekspor 200 ton zirkon ke China.
Bukan tanpa alasan, batu mineral zirkon tersebut diduga terdapat banyak kandungan mineral lain di dalamnya.
Rencana pengiriman ratusan ton zirkon ke China itu dilakukan melalui Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang Bangka Belitung (Babel).
Baca Juga: Penampakan Sumur Api di Indramayu Milik ESDM, Resahkan Warga
Hal itu diakui Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dan Kapolda Irjen (Pol) Anang Syarif Hidayat.
Erzaldi mengaku mendapat laporan zirkon yang akan dikirimkan ke China itu belum dilakukan pemurnian dan kadar zirkon belum memenuhi 65,5 persen.
"Diduga zirkon belum dimurnikan dan adanya laporan masyarakat, karena zirkon yang boleh diekspor kalau sudah memenuhi kadar 65,5 persen sesuai dengan ketentuan yang telah dikeluarkan oleh ESDM dan Kementrian Perindustrian," jelas Erzaldi, Minggi (4/3/2021), seperti dikutip dari Bangkapos.com.
Dia menegaskan delapan kontainer yang masih tertahan di pelabuhan Pangkalbalam akan dilakukan pemeriksaan.
"Akan diperiksa, mengenai sanksi kita merujuk pada aturan yang sudah ada,"ujarnya.
Erzaldi pun memerintahkan pihak Kesahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalbalam untuk menurunkan 8 kontainer yang berisi zirkon.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.