BANDUNG, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) bakal menggelar vaksinasi massal. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun membuka peluang kepada pengusaha event organizer (EO) untuk bermitra dengan Pemprov setempat dalam menyelenggarakan vaksin massal.
"Kami membuka kepada EO di Jabar, boleh bermitra dengan Pemprov Jabar menjadi penyelenggara vaksinasi massal, mengatur flow-nya dan tempatnya," jelas Emil, sapaan akrabnya, usai memimpin rapat Satgas Covid-19 Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (15/3/2021).
Emil mengatakan pihaknya menargetkan 150.000 vaksinasi Covid-19 per hari bisa diserap.
Baca Juga: WHO: Vaksinasi Massal Tidak Terpengaruh Dengan Adanya Kekhawatiran Terhadap Vaksin AstraZaneca
Karena itu, saat ini Jabar membutuhkan sedikitnya 40 gedung besar untuk dijadikan sentra vaksin untuk mengejar target 2.000 orang divaksin tiap harinya.
"Nanti nakesnya dari kami, nah kolaborasi ini kalau berhasil akan membuat Jabar berhasil menyelenggarakan vaksinasi," ungkap dia.
Melansir Kompas.com, Selasa (16/3/2021), vaksinasi lansia di Jabar masih rendah. Namun kata Emil dari hasil rapat bersama Kementerian Kesehatan, provinsi ini punya persentase vaksinasi paling tinggi untuk bagian profesi publik. Seperti, TNI, Polri, guru dan lainnya.
"Tadi pagi saya rapat dengan Kementerian Kesehatan, kalah untuk vaksinasi profesi publik, kita ini di Jabar ranking satu jadi paling banyak tingkat yang sudah disuntik ada wartawan, TNI Polri, guru dan sebagainya. Tapi lansia kita masih kurang, kita ranking tiga, oleh karena itu pekan ini kita akan melakukan vaksinasi maksimal di lansia," tuturnya.
Baca Juga: Antusias Vaksinasi Massal di Istora Senayan GBK Sangat Tinggi
Lebih lanjut Emil mengatakan, pekan ini tidak ada kawasan berisiko tinggi atau zona merah Covid-19 di Jabar.
"Tidak ada zona merah di Jabar, kasus juga trennya menurun bahkan desa-desa yang tadinya status mikronya merah dari Minggu lalu 300-an sekarang tinggal 137 turun," kata Emil.
Kemudian, kata Emil, kasus penularan Corona kepada nakes (tenaga kesehatan) pun turun.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Gelar Vaksinasi Massal
Dia memperkirakan, hal itu turut dipicu proses vaksinasi massif untuk nakes pada tahap pertama dan kedua.
"Sebelum ada vaksinasi kasus Covid yang kena ke tenaga kesehatan itu cenderung naik, tapi setelah dilakukan vaksinasi dan sudah beres hampir 100 persen tahap dua ini kasus yang kena ke tenaga kesehatan itu makin turun," katanya.
"Kalau dari pembacaan statistik, kasus kepada tenaga kesehatan di Jabar sejak dilakukan vaksinasi ini terlihat menurun," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.