Kompas TV regional peristiwa

Hari Ini Cuaca Jakarta Diprakirakan Berawan, Ini Kata BMKG

Kompas.tv - 1 Maret 2021, 06:45 WIB
hari-ini-cuaca-jakarta-diprakirakan-berawan-ini-kata-bmkg
Ilustrasi cuaca berawan. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)
Penulis : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Hari pertama bulan Maret 2021 untuk cuaca di Jakarta dan sekitarnya diprakirakan berawan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, cuaca Jakarta berawan pada Senin (1/3/2021) pagi ini.

Melansir laman BMKG, siang hingga sore, mayoritas wilayah diprediksi cerah berawan, kecuali sebagian Jakarta Timur yang berpotensi hujan dengan intensitas ringan.

Adapun pada malam hari, ibu kota negara ini juga diprediksi tak diguyur hujan.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Gianyar, Bangunan Semi Permanen Roboh Diterjang Angin Kencang

Sedangkan untuk Jawa Barat, Bekasi, Bogor, dan Depok diprakirakan mengawali hari dengan langit mendung.

Jelang sore, hujan berintensitas ringan berpotensi melanda ketiga kota di Jabar tersebut sebelum reda memasuki malam hari.

Sementara di Banten, Kota Tangerang diprediksi mengawali hari dengan langit cerah berawan, sebelum berangsur hujan ringan jelang sore. Malam hari, cuaca mendung.

Baca Juga: Top 3 News: Pelantikan Gibran Wali Kota Solo, BMKG Cuaca Ekstrem, Wapres Bantah Kenal Djoko Tjandra

Modifikasi Cuaca

Terpisah, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Jon Arifian mengatakan, ada perubahan bentuk awan di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) setelah program modifikasi cuaca dilaksanakan.

Adapun program modifikasi cuaca dimulai pada Minggu (21/2/2021), yakni dengan menebar garam dari atas atas pantai timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon, sampai ke perairan selatan Provinsi Banten.

"Sebelum tanggal 20 Februari (2021), pembentukan awan di wilayah Jabodetabek itu cukup masif," ucap Jon (25/2/2021).

Baca Juga: Cuaca Buruk Jadi Faktor Petani Gagal Panen, Harga Cabai Melonjak Naik!

Melansir Kompas.com, setelah 21 Februari 2021, kata Jon, pembentukan awan tidak semasif sebelumnya.

"Satu hal yang secara alami, kami melihat ada perubahan, terutama parameter cuaca yang mengarahkan tidak terjadinya penumpukan awan di daerah Jabodetabek," kata Jon.

"Mungkin juga pengaruh dari operasi yang kami lakukan mengakibatkan ada penurunan curah hujan di Jabodetabek," tambahnya. 

Adapun teknik modifikasi cuaca untuk mencegah banjir di wilayah Jabodetabek merupakan kerja sama antara BPBD DKI Jakarta, BMKG, BPPT, dan didanai oleh BNPB, sedangkan pesawat dari TNI AU.

Baca Juga: Meski Cuaca Buruk, Nelayan Nekat Melaut

Total sudah lebih dari 16.400 kilogram (16,4 ton) garam telah ditebar demi memodifikasi cuaca di Jabodetabek.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x