DELI SERDANG, KOMPAS.TV - Seorang anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara melakukan “aksi koboi” atau menyalahgunakan senjata api. Aparat ini kedapatan menodongkan pistol kepada para buruh pabrik.
Kejadian tersebut terjadi saat puluhan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) melakukan aksi mogok kerja di PT Rezeky Fajar Andalan (RFA), Jumat (26/2/2021).
Sekretaris FSPMI Sumut, Tony Rickson Silalahi mengatakan, para buruh mogok kerja untuk memprotes pemecatan sepihak yang dilakukan pihak perusahaan pasca pembentukan Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAI FSPMI) di PT Rezeky Fajar Andalan.
Baca Juga: DPRD DKI: Kasus Penembakan di Kafe RM Bukti Pengawasan Izin di Jakarta Masih Lemah
Namun, saat unjuk rasa seorang perwira polisi bernama Iptu Mustofa mendatangi para buruh. Mengutip Tribunnews Medan, petugas itu menjabat Kepala Unit Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Hamparan Perak.
"Iya, oknum polisi mengeluarkan senjata api kepada buruh yang unjuk rasa," kata Tony, dikutip dari tribunmedan.com.
Tony menceritakan kronologi kejadian itu. Menurutnya, sebelum mengeluarkan senjata api dan mengacungkannya pada buruh, Iptu Mustofa sempat mengatakan akan memberi waktu dua jam pada para buruh yang menggelar aksi untuk berunding.
"Tidak beberapa lama kemudian, polisi tersebut mendatangi, para pekerja buruh dan menyatakan kalian jangan di depan pintu perusahaan, nanti dapat mengundang atau mempengaruhi orang lain," tutur Toni.
Karena para pekerja tidak mau pindah, perwira polisi tersebut marah-marah dan langsung mengeluarkan senjata api.
Baca Juga: Buntut Aksi Koboi di Kafe Cengkareng, Bripka CS Diberhentikan Secara Tidak Terhormat
"Pistol diarahkan kepada para buruh serta menendangi makanan dan minuman para buruh," beber Tony.
Tony mengatakan, salah seorang buruh sebenarnya sempat merekam tindakan polisi itu. Namun, anggota polisi itu merampas ponsel milik anggota FSPMI yang sedang merekam dan menghapus rekamannya.
"Syukur kami ada simpan foto-foto koboi dia, dan video sang oknum sedang komunikasi dengan para buruh di depan perusahaan juga ada sebagai bukti kuat peristiwa itu," tambah Tony.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.