MAKASSAR, KOMPAS.TV - Memanfaatkan limbah batok kelapa, sepasang suami istri di desa ranowangko, kabupaten minahasa, sulawesi utara, menjadikan batok dan sabut kelapa menjadi souvenir beragam bentuk. Keduanya pun mampu menambah pemasukan dari bisnis rumahan yang dikelola.
Ditangan fike wales dan reiny rumagit, limbah batok kelapa yang melimpah di kabupaten minahasa, sulawesi utara, disulap menjadi souvenir. Tinggal di desa pesisir pantai utara, kabupaten minahasa, pasangan suami istri ini telah lama mengembangkan usaha batok dan sabut kelapa menjadi kerajinan tangan berbagai bentuk.
Ditangan keduanya, batok kelapa diukir dan dirancang menjadi buah tangan. Potongan batok kelapa ini dibentuk menggunakan alat kecil sederhana, dan dibuat menjadi vas, cangkir, dan bunga untuk mempercantik meja. Di tengah pandemi, mereka tatap produktif, bahkan konsumen mulai perorangan dan instansi pemerintahan menjadi langganan mereka.
Selain barang rumah tangga, pansangan suami istri ini juga membuat souvenir berbentuk penyu dari batok kelapa. Souvenir ini terus dikembangkan, dan menjadi salah satu produk unggulan karena tempat mereka tinggal berada di kawasan pesisir pantai yang menjadi wilayah konservasi penyu. Keduanya juga turut mengampanyekan upaya perlindungan penyu sebagai hewan yang dilindungi.
#minahasa
#kerajinantangan
#batokkelapa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.