YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Kereta listrik (KRL) Yogyakarta-Solo menjalani uji coba publik perdana pada Senin (1/2/2021).
Warga masyarakat di dua kota tersebut pun menyambut antusias dengan ikut menjajal KRL pertama di luar Jabodetabek tersebut.
Baca Juga: Hanya Rp 1, Ini Jadwal Perjalanan KRL Yogyakarta-Solo Mulai 1-7 Februari 2021
Direktur Utama KAI Commuter, Wiwik Widayanti mengatakan, uji coba hari pertama diikuti lebih dari 1.700 pengguna yang ingin mengetahui layanan KRL dan merasakan pengalaman menggunakan kereta listrik pertama di Indonesia di luar wilayah Jabodetabek.
Hingga Senin (1/2/2021) siang, kegiatan uji coba bejalan kondusif, aman dan tertib.
Calon peserta uji coba dengan tertib melakukan Tap-In dan Tap-Out untuk transaksi pembayaran tiket perjalanan KRL.
Petugas di stasiun dan kereta juga senantiasa memberikan edukasi mengenai tata cara menggunakan KRL.
Baca Juga: Hanya Rp 1, KRL Yogyakarta-Solo Jalan 1 Februari 2021, KAI Commuter: Daftar Dulu Sebelum ke Stasiun
“Setelah dilakukan uji coba perjalanan KRL Yogyakarta - Solo dengan pengguna terbatas mulai 20 hingga 31 Januari 2021 kemarin, KAI Commuter bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub melanjutkan uji coba pelayanan perjalanan KRL dengan masyarakat umum mulai hari ini hingga 7 Februari 2021,”papar Wiwik, Senin (1/2/2021).
Wiwik menjelaskan, setiap warga yang menjadi peserta uji coba KRL, harus mendaftar terlebih dahulu melalui Aplikasi KRL Access dan memiliki tiket yang sesuai untuk naik KRL.
“Tiket yang dapat digunakan adalah Kartu Multi Trip (KMT) dari KAI Commuter maupun kartu uang elektronik dari Bank yaitu Mandiri E-money, BNI Tap Cash, Brizzi dari BRI, dan Flazz BCA,”ungkap Wiwik.
Baca Juga: Mulai Uji Coba untuk Masyarakat pada 1-7 Februari 2021, Ini Panduan Naik KRL Yogyakarta-Solo
Setiap KMT atau kartu uang elektronik bank pun, kata dia, hanya berlaku untuk satu orang. Sedangkan untuk KMT dapat dibeli di seluruh loket stasiun yang melayani KRL dengan harga Rp 30.000,- termasuk saldo Rp 10.000.
KAI Commuter juga menyediakan petugas mobile yang akan menawarkan KMT kepada para calon peserta uji coba mudah untuk mendapatkan KMT.
Sementara itu VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menambahkan pada masa pandemi ini, KAI Commuter juga memberlakukan peraturan terkait protokol kesehatan yang berlaku, seperti pembatasan jumlah pengguna ditiap perjalanan KRL dengan kuota 74 orang per keretanya.
Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan upaya physical distancing di seluruh perjalanan KRL.
“Pengguna KRL juga diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum naik KRL, menggunakan masker minimal tiga lapis atau menggunakan masker medis, mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan KRL,”sambung Anne.
Baca Juga: Potret Miris KRL Jaman Dulu, Duduk di Atap Sampai Masuk Lewat Jendela
Hal yang berbeda pada layanan KRL antara lain adalah konfigurasi tempat duduk. Dia menjelaskan, pada setiap kereta (gerbong) terdapat 4 bangku panjang yang secara keseluruhan dapat diisi 24 pengguna, dan 4 bangku prioritas yang secara keseluruhan dapat digunakan 12 orang.
Tempat duduk prioritas ini disiapkan khusus bagi pengguna prioritas (Orang tua, wanita hamil, pengguna yang membawa anak, dan pegguna dengan disabilitas).
Sementara ruang bagi pengguna yang berdiri tercatat sebanyak 38 orang.
“Pengguna KRL dilarang makan dan minum di dalam KRL, pengguna juga dilarang duduk di lantai menggunakan kursi lipat atau alas lainnya, serta pengguna KRL dilarang berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam,” tambah dia.
Baca Juga: Mulai 1 Februari, KRL Yogya-Solo Beroperasi, Penumpang Cukup Bayar Satu Rupiah
KAI Commuter menghimbau kepada seluruh peserta yang mengikuti uji coba pelayanan perjalanan KRL ini untuk selalu mentaati peraturan yang berlaku dan mengikuti seluruh arahan dari petugas dilapangan.
KAI Commuter juga berharap kepada seluruh peserta uji coba ini untuk menjaga kebersihan KRL ataupun area stasiun untuk kenyamanan bersama serta menjaga Sarana dan Prasarana KRL agar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.