MANADO, KOMPAS.TV - Cuaca ekstrem di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), yang menyebabkan banjir di wilayah itu terjadi karena pengaruh La Nina.
Hal tersebut dikatakan Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror.
Menurutnya, suhu permukaan laut (SPL) di barat Pasifik masih menunjukkan anomali positif yang kuat.
Baca Juga: Dianggap Mukjizat, Patung Bunda Maria dan Salib Tetap Berdiri Kokoh Diterjang Banjir Manado
"Di tenggara Jepang, Filipina, dan utara Sulawesi, suhu permukaan laut hangat. Penguapan tinggi," kata Ricky dikutip dari Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).
La Nina merupakan fenomena iklim yang berlawanan dengan El Nino. Pada La Nina, fenomena yang terjadi adalah musim hujan yang panjang. Sementera, El Nino adalah musim kemarau yang panjang.
Ricky menyebut, massa udara yang membawa banyak uap air bergerak dari timur laut dengan kecepatan angin yang lumayan kencang.
"Melambat ketika masuk ke utara Sulawesi, terjadi penumpukan massa udara yang cenderung hanya di pesisir semenanjung Sulawesi Utara yang menyerupai sendok (cekungan) sehingga memicu juga pertumbuhan awan-awan orografi," jelasnya.
Ia menuturkan, awan yang terbentuk seperti tersangkut di Pulau Sulawesi, langsung jatuh sebagai hujan di sisi utara dan barat Sulawesi.
"Sisi timur, tenggara dan selatan Sulawesi cenderung cerah karena hujan sudah jatuh (akibat tersangkut) di daratan Sulawesi," kata dia.
Baca Juga: Banjir Masih Terjadi di Manado, Sebagian Warga Terjebak di Rumah Bertingkat
Berdasarkan data-data yang ada, lanjut Ricky, beberapa hari ke depan diprakirakan cuaca akan berangsur-angsur kondusif.
"Namun tetap harus selalu waspada mengingat kita masih berada pada musim hujan, sehingga cuaca yang terlihat kondusif pun bisa berubah menjadi ekstrem," imbaunya.
Dikatakan, BMKG selalu mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana-bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi seperti banjir dan tanah longsor.
"Jangan terpengaruh dengan berita bohong atau hoaks. Carilah informasi ke instansi atau lembaga resmi pemerintah seperti BMKG yang bisa diakses melalui website, aplikasi InfoBMKG, atau halaman Facebook BMKG Sulawesi Utara," ujar dia.
Baca Juga: Terjadi Longsor di Manado, 2 Rumah Rusak Parah
Banjir dan longsor yang terjadi di Manado, Jumat (22/1/2021), merupakan yang kedua dalam sepekan. Dilaporkan tiga orang meninggal.
Sebelumnya, banjir dan longsor melanda Manado pada Sabtu (16/1/2021) lalu. Enam orang dilaporkan tewas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.