MAJENE, KOMPAS.TV - Gempa tektonik melanda Majene, Sulawesi Barat pada Kamis (14/1/2021) pukul 13.35 WITA. Gempa ini berkekuatan 5,9 skala richter.
Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, pusat gempa terletak di kedalaman 10 km dan berjarak 4 km Barat Laut Majene.
Pada pukul 14.00 gempa susulan dua kali melanda dengan kekuatan maksimal 4,9 skala richter.
Meski begitu, gempa kali ini lebih relatif lemah. Tak ada korban jiwa dari gempa ini.
Warga melaporkan, gempa hanya merusak beberapa rumah di daerah Tapalang Barat dan Mamuju. Gempa salah satunya merusak rumah jabatan Ketua DPRD Sulbar.
Gempa juga menyebabkan longsor batu di perbuktian wilayah Majene.
Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini sebenarnya berpotensi merusak. Penyebab gempa ini adalah pergerakan Sesar Naik Mamuju.
“Gempa Majene yang merusak hari ini dan gempa pemicu tsunami destruktif tahun 1969 sama-sama dibangkitkan oleh generator gempa yang sama, yaitu Sesar Naik Mamuju,” jelas Daryono.
Daryono menyebut, masyarakat mesti mewaspadai sesar gempa ini karena mampu memicu gempa kuat.
Ia menuturkan, sesar ini pernah menyebabkan tsunami setinggi 1,5 meter sampai 4 meter pada 1969.
Terkait gempa ini, BMKG meminta masyarakat mengindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.
Masyarakat juga perlu selalu memeriksa dan memastikan bangunan rumah bisa tahan gempa atau tak ada kerusakan sebelum memasuki rumah kembali.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.