PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Kampung tahu di Desa Babalan Lor Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, sebelumnya hampir semua warganya membuat tahu. Ada 28 lebih perajin tahu dan tempe, namun kini tinggal delapan orang saja.
Semenjak harga kedelai meroket sampai menyentuh antara Rp.9 ribu - Rp.10 ribu, 60 persen lebih pengusaha umkm ini terpaksa menghentikan produksinya. Harga tahu di pasaran sulit dinaikan karena akan mempengaruhi penjualan.
Beberapa pembuat tahu rumahan yang berusaha bertahan, terpaksa mengurangi produksi, yang biasanya habis dua kuintal, sekarang hanya satu kuintal saja. Ukuran tahu juga diperkecil, jika biasanya satu kota dibagi delapan irisan, sekarang dibagi sembilan irisan. Harga di pasaran masih tetap berkisar rp 200- 500 per buah, tergantung besar kecilnya.
Selain usaha tahu, kampung ini juga mengandalkan wisata kampung tahu dengan belajar membuat tahu dan menikmati keindahan Desa ini. Namun kondisi pandemi membuat kunjungan wisatawan sangat minim sehingga tambahan penghasilan juga tak ada lagi.
Mereka berharap agar pemerintah segera bisa mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga bahan baku tahu juga tempe ini. Hal agar usaha kecil rakyat ini tak gulung tikar dan ekonomi mereka semakin terpuruk.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.