TASIKMALAYA, KOMPAS.TV - Kondisi pandemi covid-19 yang belum juga mereda, membuat pelaku umkm harus memutar otak agar tetap bisa bertahan. Sejak pandemi covid-19, pendistribusian dan permintaan semakin berkurang.
Namun tidak berlaku bagi pelaku umkm, Asep Mahbub, pemilik usaha makanan cemilan makaroni goreng dan snack lidi, yang berada di jalan Re Martadinata, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Sejak covid-19 melanda Indonesia, produksi usahanya mengalami penurunan hingga 50 persen, karena pemerintah meliburkan sekolah mulai sd, smp serta sma.
Akibatnya produksi makanan cemilan yang biasa dalam sehari mampu menghasilkan 4 kuintal makaroni, kini dikurangi menjadi tinggal setengahnya, yakni 2 kuintal.
Tak berhenti disitu, Asep Mahbub, memutar otak agar usaha yang sudah dirintis sejak sepuluh tahun ini, bisa bertahan dan tidak ingin karyawannya di phk.
Meski produksi bahan bakunya menurun, namun penjualan dan permintaan terus meningkat. Saat ini, usaha makanan olahannya telah merambah ke luar pulau Jawa, seperti Banda Aceh, Sumatera, Jambi, Lampung, Medan hingga Kalimantan.
Untuk lebih tahu berita terup date seputarJawa Barat, bisa klink link di bawah .
IG: https://www.instagram.com/kompastvjabar/
Youtube: https://www.youtube.com/c/kompastvjaw...
Twitter: https://www.twitter.com/kompastv_jabar/
Facebook: https://www.Facebook.com/kompastvjabar/
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.