PASURUAN, KOMPAS.TV - Tim gugus tugas percepatan dan penanganan covid-19 Kota Pasuruan Jawa Timur mulai kesulitan mengembangkan tracing pasca kerumunan massal yang terjadi saat pemakaman Habib Hasan Bin Muhammad Bin Hud Assegaf.
Jubir Satgas Covid-19 Kota Pasuruan, Kokoh Arie Hidayat mengaku petugas kesulitan mendeteksi para pelayat yang terlibat dalam proses pemakaman Habib Hasan Bin Muhammad Assegaf, karena tidak semuanya berasal dari Kota Pasuruan.
Akibatnya tracing ke pelayat di luar keluarga almarhum dan pengurus masjid Agung Al-anwar menemui jalan buntu. Karena warga luar daerah yang terlibat dalam kerumunan massal sudah kembali ke daerah asal masing-masing.
Satu-satunya hasil tracing yang menggembirakan adalah 26 orang anggota keluarga almarhum dan pengurus masjid Agung Al-anwar hasilnya non reaktif.
Saat ini langkah yang terus diupayakan oleh tim gugus tugas selain tracing adalah penyemprotan disinfektan di sekitar rumah duka dan masjid serta mendistribusikan minuman prebiotik penambah imun.
Baca Juga: Kerumunan Warga di Pemakaman Habib Jadi Sorotan dan Kerumunan di Lomba Burung Berkicau Dibubarkan
Sebagaimana diketahui, ribuan pelayat mengiringi pemakaman Habib Hasan Bin Muhammad Bin Hud Assegaf pada hari Minggu (27/12). Kejadian tersebut dinilai melanggar protokol kesehatan karena melibatkan ribuan massa yang berkerumun.
#Kerumunan #MelanggarProkes #PemakamanHabib
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.