Dawet Inyong Jadi Alternatif Usaha Di Tengah Pandemi

SAMARINDA, KOMPAS.TV - Es dawet yang rasanya manis, bercampur gurih santan kelapa serta harum aroma pandan membuat dawet banyak digemari oleh masyarakat.

Kini menjadi salah satu pilihan usaha yang cukup menguntungkan, terlebih pandemi covid berdampak pada perekonomian masyarakat saat ini.

Di Samarinda, Kalimantan Timur, rumah produksi dawet inyong menjadi inspirasi kalangan muda untuk berpeluang membuka usaha mandiri.

Pihak rumah produksi dawet inyong menawarkan kerjasama tanpa modal yang mana warga yang ingin membuka lapak tak perlu mengeluarkan biaya. 

Mereka memberikan semua fasilitas  lapak tanpa harus membeli, namun dengan syarat punya niat berbisnis, jujur dan yang paling unik pihak pemilik mewajibkan berselawat 100 kali setiap hari sebelum membuka lapak.  

Setiap hari, rumah produksi dawet inyong memproduksi 20 sampai 30 liter dawet untuk didistribusikan ke 10 lapak.

Menurut keterangan manager dawet inyong, Rudini, sistem pembagian keuntungannya akan di bagi 30 persen untuk reseller dan 70 persen untuk rumah produksi. Mengingat reseller hanya menjualkan produk dawet yang telah disediakan rumah produksi, selain itu rumah produksi dawet inyong bertujuan  membantu pemerintah untuk mengatasi tingginya tingkat penganguran di Provinsi Kalimantan Timur.

Salah satu calon reseller yang bekerjasama dengan rumah produksi dawet inyong mengaku senang dan merasa terbantu dalam menunjang perekonomian rumah tangga Dirinya akan membuka lapak di daerah Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Selain itu, salah satu reseller dawet bernama Fauzan yang setiap hari berkeliling, mengaku banyak warga yang menyukai minuman tradisional ini. Bahkan setiap hari 30 sampai 50 cup es dawet habis terjual.

Rumah produksi dawet inyong yang terletak di Jalan Wijaya Kusuma komplek tridaya, menjadi salah satu pilihan alternatif usaha mandiri yang cukup menjanjikan bagi masyarakat yang ingin membuka usaha.

#EsDawetInyong#AlternatifUsaha#MinumanTradisional