TASIKMALAYA, KOMPAS.TV-
Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas II B Tasikmalaya, Jawa Barat berhasil memberdayakan warga binaanya untuk memiliki keterampilan yang patut diacungi jempol.
Narapidana yang mendekam di lapas kelas II B Tasikmalaya ini sudah memproduksi berbagai jenis mebel / furniture buatan tangan.
Untuk proses pembuatan kursi dan meja minimalis ini dikerjakan oleh dua orang warga binaan dengan memakan waktu satu minggu. Kursi corak garis hijau muda bahan rotan sintetis ini misalnya, di jual Rp 3,5 juta.
Bahkan disaat masa pandemi Covid-19 banjir pesanan hingga perusahaan (bank) di Tasikmalaya sudah menunggu dan memberi uang muka.
Menurut salah satu warga binaan, Iyan Suryana, dirinya sudah memiliki keterampilan mengayam sebelum masuk penjara. Iyan mampu membuat kursi meja minimalis dibantu oleh 10 orang warga binaan lainnya dengan waktu 7 hari kursi bisa beres dan rapi.
Warga binaan lapas kelas II B Tasikamalaya ini, tak hanya mampu membuat kursi dan meja. Mereka juga bisa dan memproduksi bahan jahitan, membuat masker, sandal dan kerajinan tangan berbahan kayu dan bambu untuk cendera mata.
Selain itu mereka juga dididik cara bertani sayuran yang ditanam dengan cara hydropinik di pinggir gedung lapas, dan kemudian hasilnya di jual ke pasar tradisional.
Produk hasil buatan warga binaan ini tidak dijual secara khusus, namun terbuka untuk umum. Siapapun warga yang ingin membeli bisa pesan dan datang langsung ke lapas kelas II B Tasikmalaya.
Produk warga binaan harganya selama ini di bawah harga pasaran. Sehingga peminat yang memesan produk kreatif lapas Tasikmalaya cukup banyak dan sebagian besar masih di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya.
Dengan kegiatan seperti ini diharapkan saat mereka keluar di lapas akan memiliki penghasilan sendiri. Bahkan tak menutup kemungkinan mereka pun akan mampu membuka lapangan kerja bagi warga lainnya di sekitar tempat tinggalnya nanti.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.