BANJARMASIN, KOMPAS.TV – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat perkembangan perekonomian di Kalsel pada triwulan III tahun 2020 mengalami kontraksi lebih dalam sebesar -4.68% (yoy) dibanding triwulan II 2020 sebelumnya yang terkontraksi sebesar -2.63% (yoy).
Data tersebut diungkapkan Bank Indonesia Kalsel saat melaksanakan Pelatihan Wartawan Ekonomi Tahun 2020 pada sebuah hotel di Kota Banjarmasin, kamis (19/11/2020).
Baca Juga: Ketua Dewan Pers : Pebisnis dan Perusahaan Media Jangan Enggan Adopsi Sistem Digital
Menurut Asisten Analis Kelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan Provinsi Kpw BI Kalsel, Annisa Elma Nabila, kontraksi dipengaruhi pelemahan dari sisi domestik dan eksternal diantaranya dua sektor paling terkontaksi yaitu investasi dan kinerja ekspor.
Dimana investasi berada di -3.40% pada dan ekspor -23.07%.
“Dimana tahun ini nilai realisasi investasi kita hanya 5,6 trilyun jauh berbeda dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 11,1 trilyun,” terang Elma.
Meski demikian jika dihitung secara kuartalan, perekonomian Kalimantan Selatan justru telah menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 3.26% (qtq) setelah sempat terkontraksi 0.04%. (qtq).
Penguatan tersebut didorong perbaikan kinerja domestik dan sektor utama.
“Tapi memang kalau kita mau cek dan lihat secara kuartalan, ekonomi Kalsel ini sudah tumbuh positif sebesar 3,26% (qtq),” Lanjut Elma.
Baca Juga: 32 Atlet Anggar Banjarmasin Berangkat Ikuti Kejuaraan Provinsi Tahun 2020
Bank Indonesia Kalsel juga menyatakan prospek pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan akan membaik di tahun 2021 yang ditunjang oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga pasca pandemi covid-19, konsumsi pemerintah, dan investasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.