SOLO, KOMPAS.TV - Dalam debat kandidat Pilkada Solo 2020 nanti, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo membatasi jumlah orang yang menemani pasangan calon dalam debat kandidat.
Baca Juga: Sandiaga Uno Jadi Juru Kampanye Gibran-Teguh di Pilkada Solo, Disebut Ada Lobi Jokowi
Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti mengatakan, pembatasan orang yang datang dalam debat calon wali kota dan wakil wali kota ini untuk mengantisipasi terhadap penularan dan penyebaran virus corona (Covid-19).
"Yang jelas tidak ada yel. Pesertanya sangat dibatasi," ujar Nurul saat ditemui awak media di Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/11/2020).
Nurul menjelaskan, jumlah peserta yang diundang dalam debat pertama ada sebanyak 50 orang.
Rinciannya adalah dua pasangan calon, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo).
Kemudian tim kampanye masing-masing empat orang, Bawaslu dua orang, dan KPU lima orang.
Selain itu, KPID Jateng dan KPU Jateng dijadwalkan hadir dalam debat pertama.
"Kapasitasnya hanya lima puluh orang," tutur Nurul.
Dikatakan Nurul, debat pertama dimulai 19.00 WIB hingga 21.00 WIB disiarkan langsung salah satu televisi nasional swasta dan live streaming media sosial resmi KPU Solo.
Namun, satu jam sebelum debat pertama dimulai kedua pasangan calon dan tim kampanye diwajibkan sudah hadir ke dalam ruangan debat.
Baca Juga: Deklarasi Kampanye Damai Diikuti oleh Kandidat Pilkada Solo dan Surabaya, Ini Penjelasannya
"Satu jam sebelum debat dimulai itu sudah harus sampai di dalam ruangan karena kaitannya dengan breafing oleh moderator, kemudian pengundian soal," katanya, menjelaskan.
Debat pertama mengambil tema "Mengembangkan Kota Solo sebagai Kota Budaya dalam Pembangunan Berkelanjutan yang Adil dan Merata di Era Digital".
Dalam penyusunan materi debat, lanjut Nurul, KPU melibatkan lima orang tim penyusun.
Mereka berasal dari kalangan akademisi, birokrasi, aktivis dan budayawan.
Materi debat tersebut antara lain persoalan daerah, pelayanan publik, penajaman visi misi, kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan, dan pengendalian Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.