JEMBER, KOMPAS.TV - Rumah sakit daerah dokter Soebandi Jember Jawa Timur menggelar seminar potensi penularan virus corona dari jenazah covid-19. Seminar yang menghadirkan dokter spesialis forensik ini, mengupas bahaya penularan covid-19 melalui jenazah serta langkah-langkah pencegahannya.
Dokter spesialis forensik, Muhammad Afiful Jauhani memaparkan bahaya penularan virus corona dari jenazah covid-19 saat menjadi pembicara dalam seminar yang digelar secara daring di rumah sakit daerah dokter Soebandi Jember Jawa Timur pada Kamis (15/10).
Iamenjelaskan beberapa fase saat pasien meninggal, yakni fase kematian klinis atau somatis dan kematian seluler. Fase kematian klinis atau somatis terjadi saat sistem jantung dan pernapasan berhenti secara permanen.
Pada fase ini, tidak semua sel dalam jenazah ikut mati. Beberapa sel masih hidup dan mampu memperbanyak diri selama beberapa jam setelah kematian klinis. Karenanya potensi penularan virus corona melalui jenazah covid-19 masih dimungkinkan terjadi, terutama melalui kontak langsung dengan jenazah.
Perlakuan khusus terhadap jenazah dengan penyakit menular perlu dilakukan, terutama jenazah pasien covid-19. Hal ini untuk mencegah menularnya virus corona ke keluarga maupun tenaga medis.
Muhammad Afiful Jauhani, yang merupakan dosen di fakultas kedokteran Universitas Jember berharap tidak ada lagi aksi pengambilan paksa jenazah covid-19, baik yang masih suspek/probable/terkonfirmasi. Karena dapat menularkan virus di beberapa jam kematiannya.
Ia juga menegaskan bahwa warga tidak perlu khawatir dengan proses pemulasaran jenazah pasien covid-19, karena proses pemulasaran sudah sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 18 tahun 2020 tentang Pedoman Pengurusan Jenazah (tajhiz Al-jana’iz) Muslim yang Terinfeksi covid-19.
#JenazahPasienCovid19 #RSDdrSoebandi #SpesialisForensik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.