Kompas TV regional berita daerah

3 Ancaman Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Covid-19 Ala Psikiater UGM

Kompas.tv - 14 Oktober 2020, 19:14 WIB
3-ancaman-kesehatan-mental-di-tengah-pandemi-covid-19-ala-psikiater-ugm
Ilustrasi seorang anak memakai masker dan pencuci tangan. Ajarkan anak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19. (Sumber: iStock/FamVeld)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pandemi Covid-19 juga berdampak pada kesehatan mental masyarakat. Pakar kesehatan jiwa UGM Ronny Tri Wirasto mengungkapkan tiga ancaman bagi kesehatan mental yang muncul karena kondisi pandemi Covid-19.

Pertama, pembatasan sosial atau social distancing dan kecenderungan mental yang rentan bisa menimbulkan kekerasan dalam keluarga. Alasan utamanya, manusia harus beradaptasi dengan kebiasaan baru.

“Orang biasa berinteraksi langsung dan berubah saat pandemi, ini bukan hal yang mudah,” ujarnya, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga: Uji Alat Deteksi Covid-19 GeNose Buatan UGM Sudah Sampai Mana?

Terlebih, pandemi Covid-19 membuat situasi serba tidak pasti yang memunculkan rasa cemas, khawatir, stres, sampai depresi. Kondisi mental yang rentan tak jarang memicu perilaku kekerasan di dalam keluarga.

Kedua, pandemi Covid-19 bisa memicu kecanduan internet. Pembatasan sosial dan jarak membuat pengguna internet meningkat karena internet menjadi baigan penting dalam aktivitas masyarakat.

Ronny menilai, selain kecanduan karena kondisi pekerjaan, masyarakat juga bisa kecanduan mencari informasi terkait Covid-19 via internet. Dampaknya, paparan informasi yang berlebihan juga bisa menyebabkan orang menjadi paranoid terhadap sesuatu.

Ketiga, kecanduan terhadap game online atau daring. Pandemi Covid-19 memaksa orang beraktivitas dari rumah membuat mereka memiliki waktu lebih banyak untuk menyalurkan hobi bermain game online.

Baca Juga: Jurus Jitu Cegah Asrama dan Ponpes Jadi Klaster Covid-19 ala Epidemiolog UGM

Psikiater sekaligus akademisi UGM ini berpendapat selain tiga ancaman itu, ada pula persoalan besar terkait kesehatan mental di tengah pandemi. Pasien yang telah sembuh dari Covid-19 masih kerap mendapat stigma di masyarakat.

“Stigma di masyarakat ini menjadikan pasien yang sembuh dari Covid-19 memiliki kekhawatiran yang lebih tinggi ketimbang saat belum terpapar Covid-19,” ucapnya.

Oleh karena itu, Ketua Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM menyarankan masyarakat untuk menciptakan suasana yang ramah dan penuh kasih di sekitarnya. Sebab, hingga saat ini implusif atau perilaku berlebihan menjadi persoalan kesehatan mental yang menonjol meskipun hal tersebut tidak disadari masyarakat.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x