Sumenep, KompasTV Jawa Timur. - Sejumlah warga yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Mikro di tujuh desa di kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengeluhkan lambannya bantuan sosial dari Pemerintah Daerah.
Bahkan dari tujuh desa yang ada, baru beberapa warga di empat desa yang mendapatkan bantuan sembako. Bantuan ini pun hanya diberikan kepada beberapa warga yang dilakukan tracing dan bersedia mengikuti rapid test.
Salah satu desa yang sudah mendapatkan bantuan sembako adalah desa Pagar Batu.
Bantuan sembako yang mulai disalurkan berupa beras, telur, minyak goreng kemasan, dan mie instan.
Di desa ini ada tujuh warga yang terpapar Covid-19, mereka adalah tiga orang tenaga medis di kabupaten Sumenep, dua orang adalah warga yang baru pulang bekerja dari Jakarta dan dua orang lainnya meninggal dunia.
“yang mendapat jaminan sosial kali ini ada 17 kemudian ada tambahan nanti 8 orang, Kriteria warga yang menerima bantuan adalah warga terdampak dekat dengan warga terpapar.” Ujar Imam Daud, Kepala Desa Pagar Batu saat ditemui wartawan di balai desa.
Warga mengeluhkan lambannya penyaluran bantuan sembako dari Pemerintah. Sebab terhitung sejak hari ke-10 PSBM diberlakukan namun bantuan baru terdistribusi. Padahal selama PSBM, warga dilarang keluar dari desa selama empat belas hari.
Sejak hari senin 21 September lalu, Pemerintah Kabupaten Sumenep memberlakukan PSBM di tujuh desa di kecamatan Saronggi. Hal ini dilakukan setelah enam warga meninggal akibat Covid-19 dalam waktu kurang lebih 25 hari saja.
#Sumenep #Jatim #Covid19 #PSBM #Corona #Bantuan #Sembako
MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :
facebook : https://www.facebook.com/kompastvjatim
instagram : https://www.instagram.com/kompastvjatim
twitter : https://twitter.com/kompastvjatim
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.