SAMARINDA, KOMPAS.TV - Kini semakin banyak inovasi-inovasi yang dilakukan pengrajin untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi barang bermanfaat dan juga melihatnya sebagai peluang bisnis di tengah pandemi covid-19.
Tim kompas Samarinada menemui salah satu pengrajin bernama Dayang Rusdiana yang tinggal di Jalan Lambung Mangkurat, Rt 22, Kelurahan Pelita, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Ketika masuk ke dalam rumahnya, terlihat langsung berbagai macam jenis sampah plastik yang ia kumpulkan dari tangannya, sampah plastik itu telah disulap menjadi puluhan bahkan ratusan tas dan dompet.
Wanita yang telah berumur setengah abad ini melihat sampah plastik menjadi salah satu peluang bisnis. Ia pun belajar secara ototidak sejak tahun 2005 silam untuk membuat tas dan dompet yang sangat modis untuk dikenakan.
Wanita yang akrab disapa Diana ini mengungkapkan, dari ilmu yang didapatkan secara otodidak, ia telah diundang di berbagai sekolah untuk mengajarkan kepada siswa-siswi mengenai cara mengurangi sampah plastik di Samarinda.
Ia juga berharap dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi tas dan dompet serta kerajinan lainnya dapat mengurangi sampah plastik di Samarinda. Terlebih lagi dengan didukungnya percepatan informasi yang sangat mudah, bisa membuat masyarakat mengembangkan dirinya dan berkreasi dari rumah.
Dari ketekunannya, sejumlah prestasi sudah ia raih ketika mengikuti lomba fashion daur ulang dari tingkat kota, provinsi, dan nasional.
Untuk harga kisaran dompet dan tas, Diana mematok dari harga rp 150 ribu hingga rp 350 ribu tergantung dari besar kecilnya, sedangkan untuk baju bisa mencapai rp 200 ribu dan paling mahal rp 750 ribu.
#DaurUlang#SampahPlastik#PeluangBisnis
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.