SURABAYA, KOMPAS.TV - Unesa mengevaluasi kasus video perpeloncoan verbal atau ospek mahasiswa baru secara online yang viral di media sosial Twitter.
Sebuah video tentang Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) secara online tersebut memperlihatkan mahasiswa baru dibentak-bentak mahasiswa senior hanya karena tidak memakai ikat pinggang.
Video berdurasi 30 detik yang diunggah akun Twitter @skipberat ini memperlihatkan mahasiswa baru Unesa tahun 2020 dibentak-bentak dua mahasiswa senior mereka dari Fakultas Ilmu Pendidikan hanya karena tidak memakai ikat pinggang atau sabuk.
Baca Juga: Viral! Video Ospek Unesa, Maba Dibentak 'Online' Senior, Warganet Gagal Fokus dengan Sosok Ini
Kepala Humas Unesa Vinda Maya menyayangkan kejadian ini hingga viral di media sosial Twitter.
Pihak Unesa juga mengakui adanya kesalahan dan koordinasi dalam pelaksanaan PKKMB, terutama di Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa.
“Pihak kampus masih terus melakukan penelusuran. Setelah kami melakukan identifikasi, sebenarnya proses PKKMB ini sangat dinamis. Jadi kami menemukan beberapa fakultas ada yang mengisi acara PKKMB ini dengan sangat edukatif, sangat humoris, humanis,” kata Vinda, Selasa (15/9/2020).
Sejak viral di media sosial, pihak Unesa langsung berkoordinasi dengan pimpinan dan fakultas untuk mengidentifikasi kronologi kejadian tersebut.
Pihak Unesa mengaku sangat tidak setuju dengan adanya kekerasan dalam bentuk apapun.
“Kami banyak belajar dan akan melakukan evaluasi bersama dengan pihak terkait, menelusuri apa yang terjadi di semua fakultas sambil kita akan terus berbenah,” lanjutnya.
Baca Juga: Unesa Buat Robot Kece Bantu Tenaga Medis Tangani Pasien Covid-19
Hingga saat ini, pihak Unesa masih melakukan pertemuan dengan jajaran rektorat pihak fakultas, panitia komisi disiplin, serta mahasiswa baru untuk melakukan evaluasi atas kejadian ini.
Termasuk pemberian sanksi bagi para panitia masih akan dicarikan solusi terbaik untuk semua pihak dan menyelesaikan secara internal kampus pihak unesa berharap kejadian ini tidak terulang kembali.
“Mudah-mudahan tahun depan ini tidak terulang. Kami akan terus sepakat bahwa kampus itu merupakan lembaga pendidikan yang edukatif, profesional, humanis, apalagi sekarang eranya kampus merdeka belajar,” tutup Vinda.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.