SLEMAN, KOMPAS.TV - Polres Yahukimo bersama dengan Polda Papua tengah memeriksa saksi selamat dari kasus pembunuhan staf KPU, Henry Jovinsky, di Papua.
Dari keterangan yang diperoleh, saksi mengenal dua pelaku yang melakukan penikaman terhadap korban.
Saat ini aparat kepolisian Polres Yahukimo dibantu Polda Papua masih melakukan pengejaran terhadap kedua tersangka.
"Saksi juga mengenali kedua pelaku ini, tapi tidak kenal nama. Kami sudah kantongi ciri-ciri dari pelaku dari beberapa keterangan yang disampaikan dari beberapa saksi," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa.Kamal.
Selain itu, duka mendalam menyelimuti keluarga Henry Jovinsky.
Ibu korban bahkan sempat menangis histeris dan meminta polisi menangkap pembunuh anaknya.
Ibu Henry Jovinsky, tak kuasa menahan tangisnya.
Mereka tak menyangka anak mereka yang sedang bertugas di Papua tewas.
Hingga kini pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah di rumah duka.
Ibu dan ayah korban menyebut anaknya adalah orang baik dan hanya menjalankan tugas negara.
Keluarga meminta polisi dapat segera menangkap pelaku pembunuhan agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
"Kalau memang ini sudah takdir daripada yang kuasa, Allah SWT sudah menjemput anak kami lebih dulu, kami sudah ikhlas. Tapi dari pihak kita jangan sampai terulang Henry Henry yang berikutnya. Jadi kami minta pemerintah Republik Indonesia melalui Polda atau Polres Yahukimo segera menangkap pelaku dan dilakukan proses atau hukuman sesuai perbuatannya," papar Sugeng Kushariyanto, ayah korban.
Menurut rencana, jenazah korban dimakamkan di kampung halaman di Sleman.
Korban Henry Jovinski merupakan pegawai baru di KPU Yahukimo, Papua.
Korban baru dilantik menjadi ASN pada bulan Juni dan ditempatkan di Kabupaten Yahukimo, Papua.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.