JAKARTA, KOMPAS TV - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UI, dibawah kepemimpinan Dr. Ahmad Fahrurodji, S.S., M.A., Dosen Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan kesetaraan gender dan mendukung Pendidikan Berkualitas dalam konteks Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4.
Acara ini berlangsung di Sekolah Masjid Terminal, Depok, Jawa Barat, Jumat, (6/10/2023), yang dihadiri oleh siswa-siswi Sekolah Masjid Terminal.
Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi tentang kesetaraan gender adalah melalui permainan ular tangga raksasa.
Baca Juga: Pandangan Mahasiswa Terhadap Caleg Muda, Mereka Bagaikan “Super Hero” | SATU MEJA
Pemilihan permainan ini didasarkan pada popularitasnya di kalangan anak-anak dan masyarakat umum. Dengan menggunakan permainan ini, diharapkan para peserta dapat lebih mudah memahami konsep kesetaraan gender sambil meningkatkan interaksi antar pemain.
Sebelum memulai permainan, peserta dibagi menjadi 8 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 10 siswa-siswi. Setiap kelompok akan diberikan satu set permainan yang mencakup satu papan ular tangga raksasa, satu dadu, paket kartu soal berisi pertanyaan terkait kesetaraan gender, dan seorang pendamping.
Baca Juga: Candaan Jokowi saat Beri Kuis ke Mahasiswa UMP: Sepedanya Bisa Ditukar Mobil, Capnya yang Mahal
Langkah-langkah dari permainan ini adalah sebagai berikut:
Dr. Ahmad Fahrurodji menyampaikan harapannya bahwa program ini dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya mencapai SDGs pendidikan yang berkualitas.
Baca Juga: Menlu Retno Enggan Tanggapi Pengusiran Pengungsi Rohingya oleh Mahasiswa Aceh
Ia mengungkapkan bahwa program ini merupakan hasil hibah dari bidang Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (PPM UI) 2023.
Dengan adanya program ini, ia berharap kegiatan tersebut dapat membuka wawasan dan meningkatkan pemahaman mengenai kesetaraan gender di kalangan siswa-siswi Sekolah Masjid Terminal.
"Dengan metode yang interaktif dan bermain, kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendidik sekaligus." ungkapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.