YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Panitia “Festival Keadilan” sekaligus Direktur Social Movement Institute (SMI), Eko Prasetyo angkat bicara mengenai pembatalan acara yang sedianya dilangsungkan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Minggu (10/12/2023) lalu.
Izin acara festival ini dibatalkan secara mendadak oleh rektorat UIN dan mesti berpindah tempat ke sebuah kafe di Yogyakarta.
Eko mengaku pihaknya sudah mendapatkan izin dari wakil rektor III mengenai penggunaan tempat untuk acara.
Namun, dua hari jelang Festival Keadilan dimulai, Eko mengaku diberitahu bahwa acara tersebut tidak mendapatkan izin karena menyangkut politik.
Baca Juga: Haris Azhar Dituntut 4 Tahun Penjara dalam Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut
"Sebenarnya Festival Keadilan sudah berlangsung di banyak tempat di beberapa kota di Jawa. Dan ini untuk yang kedua kalinya Festival Keadilan kesulitan mendapat tempat di kampus, sebelumnya di Ponorogo kami mengalami hal yang sama,” kata Eko dalam program “Sapa Indonesia Malam” Kompas TV, Rabu (13/12/2023).
Eko mengaku mencoba menemui pihak rektorat UIN usai pembatalan izin acara.
Ia bertemu dengan wakil rektor III yang sebelumnya memberi izin.
Namun, wakil rektor menyebut kewenangan izin ada di tangan rektor.
Eko menduga pihak kampus mempermasalahkan pembicara dan topik yang diangkat dalam Festival Keadilan.
Acara ini di antaranya mendatangkan sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat seperti Bivitri Susanti dan KH Zawawi Imron.
"Karena ada Rocky Gerung, ada Haris (Azhar), ada Fatia (Maulidiyanti), ada banyak orang-orang yang selama ini kritis pada kekuasaan,” kata Eko.
"Pembicara dan topik yang diangkat tampaknya sensitif bagi kalangan kampus,” sambungya.
Kompas TV telah mengundang perwakilan rektorat UIN Sunan Kalijaga ke program yang sama.
Namun, perwakilan rektorat UIN berhalangan hadir.
Baca Juga: Anies Usai Debat Perdana Capres Semalam: Ini Negeri Hukum, Bukan Negara Kekuasaan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.