JAKARTA, KOMPAS.TV - Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023.
Banyak wilayah di Indonesia yang akan diguyur hujan lebat, bahkan sebagian wilayah dilanda banjir ketika memasuki puncak musim hujan.
Bagi pengendara mobil, komponen wiper atau penyeka air di bagian kaca depan berperan penting untuk menjaga penglihatan tetap jelas ketika mengemudi di tengah guyuran air hujan.
Sayangnya, komponen berbahan karet itu kerap disepelekan atau jarang mendapatkan perawatan dari pemilik mobil. Padahal, jika wiper dipaksa bekerja dalam kondisi rusak, bisa menyebabkan lecet pada kaca dan berpotensi menimbulkan kecelakaan karena pandangan pengemudi terganggu.
“Salah satu komponen penting di musim hujan yang kerap terlupakan adalah wiper. Begitu wiper bermasalah, Anda tidak dapat mengemudi dengan aman dan nyaman," kata Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara, Minggu (27/11/2022) dilansir dari Antara.
"Dampak buruk lainnya adalah kaca mobil baret yang sulit dihilangkan," jelas Tara.
Baca Juga: Simak! Ini Tujuh Tips Hemat BBM untuk Pengendara Mobil
Setidaknya ada empat tanda-tanda wiper mobil rusak dan perlu diganti:
Penyeka kaca yang kondisinya masih bagus akan bekerja optimal dalam membersihkan air. Namun, wiper yang rusak tidak akan sanggup menyeka air dengan baik, terutama ketika hujan deras.
Kerusakan umumnya terjadi pada bilah pemegang karet wiper yang lemah pegasnya sehingga wiper gagal mengikuti kontur kaca saat bekerja dan meninggalkan jejak air.
Wiper yang kondisinya masih bagus ditandai oleh karet yang masih lentur dan tidak keras. Seiring waktu dan pemakaian, karet wiper akan semakin kaku dan kehilangan fleksibilitas.
Biasanya, karet wiper yang sudah mengeras akan menimbulkan bunyi berisik atau berdecit saat terjadi gesekan dengan kaca mobil.
Karena sudah tidak lentur, akan muncul banyak garis-garis air pada kaca ketika wiper bekerja. Selain membuat sapuan air kurang maksimal, garis air juga akan mengakibatkan baret pada kaca mobil yang akan menghalangi pandangan keluar.
Jika didiamkan, baret akan semakin parah dan membuat kaca mobil rusak.
Jika karet dalam kondisi masih bagus, gerakannya akan terasa lancar. Tapi ketika karet sudah keras, maka saat wiper dinyalakan gerakannya saat menyapu air bakal tersendat-sendat. Bahkan dapat membuat bilah wiper patah akibat terlalu sulit bergerak.
Sama dengan ciri-ciri lainnya, sapuan wiper tidak akan maksimal sehingga mengganggu pandangan dan membuat kaca mobil rusak kalau didiamkan.
Baca Juga: Awas! Salah Atur Suhu AC Mobil Bikin Boros Bensin, Ini Suhu Ideal Biar Hemat BBM
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.