KOMPAS.TV - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyumbang medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade 2016.
Medali emas itu juga menjadi satu-satunya yang diraih Indonesia pada ajang olahraga multi-event dunia tersebut.
Namun pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengungkapkan saat-saat jelang Olimpiade 2016 menjadi yang paling emosional untuk keduanya.
Baca Juga: Susy Susanti Jelaskan Status Magang Tontowi Ahmad
“Tekanan menunju Olimpiade sangat besar. Jangakan pemain, saya sebagai pelatih juga merasakan tekanan dan sempat emosional di suatu turnamen,” kata Richard di laman resmi PBSI.
“Jadi saat itu, baik Owi (Tontowi) maupun Butet (Liliyana) sama-sama sensitif,” tambahnya.
Menurutnya, baik Tontowi dan Liliyana sempat mengalami masalah komunikasi. Hal itu sempat mengganggu permainan keduanya.
Akhirnya Richard meminta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi saat itu, Rexy Mainaky untuk menyiapkan psikolog untuk menengahi mereka.
Baca Juga: Pensiun dari Bulu Tangkis, Tontowi Ahmad Keberatan dengan Status Pemain Magang
Puncaknya,Tontowi dan Liliyana semakin kompak saat pemusatan latihan Olimpiade di Kudus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.