KOMPAS.TV - Petenis Skotlandia, Andy Murray mengaku tak yakin tenis dunia bisa bangkit dengan cepat setelah sejumlah turnamen dibatalkan karena wabah virus Corona.
Pada tahun ini, baru Australia Terbuka 2020 ajang Grand Slam yang diselenggarakan.
Sementara itu, Wimbledon 2020 dipastikan batal diselenggarakan tahun ini, sedangkan Prancis Terbuka 2020 diundur ke bulan September.
Baca Juga: Wabah Virus Corona, Rafael Nadal Enggan Pikirkan Tenis
Selain itu, ajang tenis dunia membuat para atlet harus seling berpergian ke luar negara untuk bertanding.
Hal itu jelas menjadi salah satu kekhawatiran seandainya ada pelarangan untuk berpergian jika pemberlakukan lockdown dihentikan.
“Saya bisa membayangkan tenis akan menjadi salah satu olahraga yang paling belakang kembali normal, karena Anda akan memiliki pemain, pelatih dan tim yang datang dari berbagai dunia ke satu area,” tuturnya dikutip Express.
“Saya akan terkejut jika permainan bisa dimulai pada September nanti,” tambah petenis berusia 32 tahun tersebut.
Baca Juga: Rafael Nadal Meyakini Turnamen Tenis Akan Sulit Digelar Lagi Tahun Ini
Dia menegaskan sebelum turnamen tenis dunia kembali diadakan, kegiatan perjalanan di seluruh dunia harus menjadi normal lebih dulu.
“Katakanlah keadaan di Eropa sudah menjadi lebih baik dan Anda ikut serta dalam Prancis Terbuka, tetapi beberapa negara mungkin masih memiliki masalah,” kata Murray.
“Jika ada turnamen di mana orang-orang dari negara atau wilayah yang tak diizinkan masuk untuk berkompetisi. Saya pikir turnamen itu akan kalah,” lanjutnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.