KOMPAS.TV - Tottenham Hotspur memutuskan untuk memotong gaji 550 karyawannya sebesar 20 persen.
Pemotongan tersebut ditegaskan oleh Chairman Tottenham, Daniel Levy. Dia juga menjadi salah satu yang terdampak pemotongan tersebut.
Pemotongan tersebut akan berlagi selama dua bulan, yaitu di April dan Mei.
Baca Juga: Messi Ungkap Pemain Barcelona Setuju Gajinya Dipotong 70 Persen
Menurut Levy, pemotongan gaji ini harus dilakukan demi menyeimbangkan neraca keuangan klub yang terdampak wabah virus Corona.
“Masalah yang menimpa industri di berbagai negara, perdagangan internasional dan perjalanan mulai terasa di aspek kehidupan kami. Semua orang di planet ini merasakannya dan sepanjang hidup saya, tak pernah terpikir hal yang begitu terpengaruh” tuturnya dikutip BBC.
“Dengan lebih 786.000 orang yang terinfeksi dan nyaris 38.000 kematian serta banyaknya segmen di dunia yang lockdown, kami harus sadar sepak bola sulit dioperasikan. Kami mungkin klub dengan pemasukan kedelapan terbesar di dunia, tapi jika melihat data sejarah keadaan saat ini tak relevan karena virus tak memiliki batasan,” tambahnya.
Baca Juga: Pemain Bayern Munchen dan Borussia Dortmund Sepakat Gajinya Dipotong
Meski gajinya turut dipotong, tahun lalu Levy baru meraih pendapatan 7 juta poundsterling (Rp 143 miliar), yang berasal dari gaji serta komisi selesainya pemindahan stadion Tottenham.
Kebijakan tersebut membuatnya mendapatkan kritikan. Salah satunya dari Pimpinan Komite Digital, Budaya, Media dan Olahraga, Julian Knight.
“Seperti mencekik diri sendiri mendengar klub terus menggaji para bintang mereka ratusan ribu pound per pekan, tetapi memotong gaji para karyawan yang hanya beberapa ratus pound per pekan,” katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.