JERSEY CITY, KOMPAS.TV - UFC, perusahaan promotor seni bela diri campuran (MMA) Amerika Serikat (AS), meluncurkan sarung tangan baru untuk bertarung. Sarung tangan ini dirancang untuk mengurangi cedera mata akibat dicolok lawan, yang sering membuat petarung tidak dapat melanjutkan pertandingan. Ini adalah perubahan besar pertama pada perlengkapan pelindung dalam lebih dari satu dekade.
Pemimpin MMA global ini mewajibkan sarung tangan penyerap benturan mulai dari acara UFC 302 di New Jersey pada Sabtu (1/6/2024). UFC menyatakan sarung tangan ini akan memberikan perlindungan lebih baik, kenyamanan yang ditingkatkan, dan fleksibilitas maksimal bagi para petarung, seperti laporan Associated Press, Kamis (30/5).
Pendapat awal dari para petarung yang menggunakan sarung tangan ini selama kamp pelatihan terbelah.
"Saya rasa sarung tangan ini lebih nyaman," kata penantang gelar kelas ringan, Dustin Poirier.
"Lebih mudah membuat kepalan. Tapi saya pikir mungkin akan ada lebih banyak luka karena padding (bantalan, red) -nya tidak terlalu tebal. Saya merasa buku jari akan menembus padding dan menyebabkan luka. Tapi saya lebih suka mereka. Mereka lebih nyaman untuk membuat kepalan tangan. Sarung tangan yang lama sangat kaku dan lurus. Busa yang mereka gunakan di sarung tangan ini, sangat mudah untuk membuat kepalan tangan," ungkapnya.
Sarung tangan ini, yang dirancang oleh produsen peralatan olahraga Vicis RDI, tersedia dalam warna hitam untuk seri 3Eight dan emas untuk seri kejuaraan 5Eight.
Beberapa perubahan dari sarung tangan lama adalah, sekarang semua jahitan berada di sisi dalam telapak tangan di bawah jari, dirancang untuk mengurangi abrasi dan luka; bantalan baru untuk memudahkan petarung menjaga jari dalam posisi alami dan mengurangi cedera mata; serta penghapusan ikatan jari yang dimaksudkan untuk mengurangi ketebalan dan jahitan yang bisa menyebabkan abrasi dan luka.
Ukuran pria dan wanita dihapus dan diganti dengan 10 ukuran unisex. Sarung tangan ini memiliki berat antara 3 hingga 4,9 ons.
Baca Juga: UFC dan WWE Bergabung Jadi Perusahaan Olahraga Raksasa Bernilai Rp320 Triliun
Duncan French, Wakil Presiden Senior UFC Performance Institute, mengatakan penelitian perusahaan menunjukkan cedera mata signifikan terjadi sekali setiap 14 pertarungan dan penundaan berlangsung rata-rata sekitar 50 detik.
"Cedera mata jelas mengganggu pertandingan," kata French. "Kami ingin menjaga tempo, ritme, tapi tentunya menyelesaikan pertandingan sesuai aturan daripada penghentian akibat cedera mata yang tidak disengaja."
Beberapa pertandingan akhir-akhir ini terganggu oleh cedera mata, salah satunya kemenangan Chris Weidman pada bulan Maret atas Bruno Silva. Pertarungan tersebut dihentikan dua kali karena Weidman terus-menerus melukai mata Silva. Weidman bahkan dua kali melukai mata Silva di menit-menit terakhir ronde ketiga dan menang melalui keputusan juri.
"Kami yakin sarung tangan baru ini akan memberikan manfaat lebih besar dalam hal kesehatan dan perlindungan bagi semua atlet kami," kata French. "Kami akan sangat fokus pada pemantauan dan evaluasi data serta hasilnya. Jika perlu ada perubahan pengembangan, kami akan melakukannya sesuai kebutuhan. Tapi kami percaya diri untuk maju."
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.