BRIGHTON, KOMPAS.TV - Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya mencatatkan finis terburuk di era Premier League yang dimulai sejak 1992.
MU mengakhiri musim di posisi kedelapan dengan 60 poin, hasil yang paling rendah dalam sejarah mereka di kompetisi tersebut.
Manchester United menutup musim ini dengan kemenangan 2-0 atas tuan rumah Brighton & Hove Albion di Stadion American Express Community pada Minggu (19/5/2024).
Meskipun demikian, kemenangan tersebut tidak mampu mengangkat posisi The Red Devils dari peringkat kedelapan klasemen akhir.
Sebelumnya, finis terburuk MU adalah posisi ketujuh dengan 64 poin pada musim 2013/2014 di bawah pelatih David Moyes.
"Ini sulit, tapi kami sudah membicarakan ini sebelumnya dan ini adalah musim yang sangat sulit bagi kami,” kata Ten Hag, Senin (20/5) dilansir dari laman resmi klub.
Baca Juga: Ramai Tiket Timnas Indonesia Dinilai Mahal, Anggota DPR RI Ini Minta PSSI Batalkan Kenaikan Harga
"Sejauh ini kami tahu ini belum cukup baik. Sederhana. Ada alasannya, tapi pada akhirnya itu tidak masalah."
Pelatih asal Belanda tersebut merasa sangat tidak puas dengan capaian musim ini, terutama karena finis di posisi kedelapan membuat peluang MU untuk bermain di kompetisi Eropa musim depan sangat tipis.
Satu-satunya harapan MU adalah memenangkan final Piala FA melawan tim sekota, Manchester City pada akhir bulan ini.
Ten Hag juga mengungkapkan bahwa masalah cedera yang menghantui timnya sepanjang musim ini menjadi salah satu faktor penyebab keterpurukan MU.
"Musim ini, terutama di lini belakang, di paruh kedua musim banyak sekali pemain yang cedera. Terutama di posisi bek tengah dan posisi bek kiri. Tidak bagus untuk level kami. Tidak bagus untuk hasilnya," tutupnya.
Baca Juga: Bayer Levekusen Juara Bundesliga, Xabi Alonso Sejajar Arsene Wenger dan Antonio Conte, Kok Bisa?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.