JAKARTA, KOMPAS.TV - Babak fase grup turnamen Piala Dunia U17 FIFA Indonesia 2023 Indonesia telah usai bergulir.
Sebanyak 24 negara, terbagi dalam enam grup dari A hingga F, telah bertanding untuk merebut 16 tiket ke babak selanjutnya dan pada hari ini, Senin (20/11) sudah digelar dua laga yakni Brasil U17 vs Ekuador U17 pukul 15.30 WIB dan Spanyol U17 vs Jepang U17 pukul 19.00 WIB malam nanti.
Dari 36 pertandingan fase grup, yang merupakan kali pertama turnamen ini diadakan di Indonesia, tercatat 126 gol dengan rata-rata 3,5 gol per pertandingan.
Turnamen kelas internasional ini dirancang khusus untuk memberi kesempatan kepada pemain muda untuk berkembang, dan beberapa pemain telah tampil luar biasa selama fase grup.
Ini bukan hanya sebagai ajang persaingan, tetapi juga sebagai panggung untuk menarik perhatian pencari bakat dari klub-klub top dunia.
Beberapa pemain telah menunjukkan taringnya selama babak fase grup.
Berikut adalah beberapa pemain yang mencuri perhatian selama fase grup:
Meskipun Uzbekistan kesulitan di laga perdana, penyerang Amirbek Saidov tampil mengesankan di dua pertandingan terakhir fase grup. Dengan kecepatan, ketahanan fisik, dan pressing tinggi, Saidov mencetak tiga gol untuk membantu Uzbekistan melangkah ke babak 16 besar.
Sebagai pemain termuda dalam skuad Amerika Serikat, Nimfasha Berchimas telah mencuri perhatian dengan kemampuan dribbling di atas rata-rata. Meskipun baru berusia 15 tahun, pemain posisi winger ini telah mencetak tiga gol untuk tim Baby Nats.
Baca Juga: Babak 16 Besar Piala Dunia U17 Hari Kedua Diprediksi Penuh Drama
Meskipun baru debut untuk Timnas Jepang pada Maret lalu, Rento Takaoka tampil mengesankan sebagai supersub dengan kecepatan dan ketangkasan seperti seorang "Ninja." Pemain berusia 16 tahun ini menjadi top skor sementara dengan empat gol dari tiga pertandingan.
Sebagai gelandang nomor sepuluh, Noah Darvich telah menjadi motor penggerak Jerman dengan memenangkan tiga pertandingan selama fase grup. Pemain akademi La Masia ini bukan hanya jenderal lini tengah yang mengatur tempo permainan tetapi juga memiliki kemampuan eksekusi bola mati yang mematikan, dengan satu gol dan tiga assist selama turnamen.
Joel Ndala, pemain serangan Timnas Inggris U17, menjadi motor penggerak serangan bagi The Young Lions. Dengan trik-trik sulit dan kemampuan mencetak gol, Ndala telah mencatatkan dua gol dan dua assist selama fase grup.
Bek dan kapten Prancis, Joachim Kayi Sanda, telah menjadi benteng kokoh yang menjaga pertahanan Les Bleus Muda tak terbobol sepanjang fase grup. Dengan postur 1,87 meter, Kayi Sanda juga memiliki kecepatan lari di atas rata-rata pemain bertahan.
Sebagai kapten Argentina, Claudio Echeverri, yang dijuluki "Si Iblis Kecil," memiliki kemampuan serupa dengan legenda Lionel Messi. Dengan postur 1,71 meter, Echeverri tampil flamboyan dan memiliki senjata eksekusi bola mati yang mematikan.
Brasil selalu dikenal memiliki pemain berbakat, terutama di posisi penyerang. Pada Piala Dunia U17 kali ini, Rayan dari tim Samba telah menunjukkan mobilitas dan kemampuan penjelajahan yang luas, mencetak tiga gol sepanjang fase grup. Dengan gaya permainan yang modern, Rayan mampu mengisi berbagai posisi di lini serang.
Baca Juga: Suvenir Piala Dunia U-17 di Solo Diserbu Penggila Bola
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.