YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tim PSIM Yogyakarta mulai bergerak menyiapkan skuadnya menjelang bergulirnya kompetisi Liga 2 musim 2023-2024 yang menurut rencana digelar mulai 10 September 2023.
Terdekat pada akhir pekan ini, klub berjuluk Laskar Mataram itu akan me-launching team-nya sekaligus menggelar uji coba kontra sesama tim Liga 2, Persekat Tegal.
"Launching team 27 Agustus sekaligus kami uji coba melawan Persekat Tegal. Ini sekaligus untuk simulasi bagi panpel pertandingan saat menggelar pertandingan," kata Direktur Utama PSIM, Liana Tasno, Senin (21/8) petang.
Baca Juga: Kompetisi Tidak Jelas, Pemain PSIM Berlatih Sekadarnya
Menurut Liana, tidak ada hal yang muluk-muluk dalam memperkenalkan skuad PSIM Yogyakarta musim ini kepada publik. Meskipun diakuinya pada launching team besutan Kas Hartadi itu nanti akan menonjolkan pula unsur kebudayaan.
"Nanti akan diperkenalkan juga jersey tim baru kami untuk musim ini lengkap dengan sponsor-sponsor yang mendukung kami," imbuh dia.
Namun sebelum launching tim tersebut, tim asuhan Kas Hartadi ini akan lebih dulu melakoni satu uji tanding selevel kontra PSPS Riau pada Rabu (23/8) yang tengah melakoni rangkaian pemusatan di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Lebih lanjut Liana mengatakan, manajemen PSIM Yogyakarta berencana menerapkan sistem ticketing online atau daring untuk kompetisi mendatang. Penyediaan sistem distribusi tiket secara daring tersebut, manajemen PSIM bekerja sama dengan loket.com.
Penjualan atau distribusi tiket secara online tersebut, dinilai akan memudahkan para suporter untuk mendapatkan tiket pertandingan.
"Tahun ini kami pakai tiket online, memastikan tim tamu tak ada suporter sesuai aturan yang berlaku. Kami coba pembelian satu KTP dua tiket. Kami ingin bergerak modern. Namun kami tetap berkomunikasi dengan teman-teman suporter," tutur perempuan yang sudah berada di PSIM sejak 3 tahun terakhir ini.
Untuk home base, Liana mengungkapkan, bahwa PSIM akan berkandang di Stadion Mandala Krida Yogyakarta pada musim ini. Hal tersebut menyusul Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul yang terkena dampak gempa bumi beberapa waktu lalu.
Ia bilang, pihaknya sudah sempat kulonuwun ke Pemkab Bantul, namun, setelah menyaksikan sendiri kondisi SSA, akhirnya PSIM dan Pemkab Bantul mengambil kesimpulan tak menggunakan stadion tersebut.
"Kami pakai Mandala Krida tapi tidak bisa main malam. Di Bantul baru informal, kami berembug, kulonuwun, berkeliling di SSA ternyata stadion kena dampak gempa beberapa waktu lalu, sehingga belum bisa digunakan. Ini komunikasi kami melalui panpel dan Pemkab Bantul," paparnya.
Baca Juga: Usai Persis Solo, Giliran PSIM Minta PSSI Berkaca Diri dan Dukung Kerja Sama Pemerintah-FIFA
Di Mandala Krida nanti, PSIM kemungkinan besar hanya bisa menjual sekitar 10 ribu tiket setiap laga kandang. Hal tersebut melihat kapasitas 80 persen serta kondisi keamanan Mandala Krida.
"Terakhir asasment itu 17.200 tiket, tapi perhitungan kami hanya bisa jual 10 ribu tiket untuk match home nanti. Ini hitungan dari 80 persen dari total 15 ribu, karena minus bagian timur atas tribun yang tak bisa digunakan," tandas Liana.
Penulis: Gading Persada
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.