Akses Masuk JIS Hanya Satu, Menteri Basuki: Ini Berbahaya, Kita Tambah 5 Akses Lagi

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa akses masuk ke Jakarta International Stadium (JIS) akan ditambah lagi karena dinilai berbahaya.

Basuki mengatakan, akses masuk ke stadion hanya satu pintu sehingga berbahaya karena lingkungan sekitar JIS adalah lingkungan pemukiman penduduk.

“Akses ke stadion yang ada hanya satu. Menurut saya ini berbahaya. Security-nya, apalagi lingkungannya penduduk, jadi kita akan tambah lima akses lagi,” kata Basuki di JIS, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga: Rumput di JIS Disebut Tak Penuhi Standar FIFA, Menteri Basuki: Kita akan Ganti Semuanya

Tak hanya akses masuk, pihak Kementerian PUPR juga akan menambah infrastruktur menuju JIS, termasuk jembatan penyeberangan sehingga penonton dapat mengakses JIS dengan mudah.

“Dengan jembatan penyeberangan, karena kemarin pengalaman ada banyak yang parkir di Ancol, kalau mau ke sini harus muter,” jelas Basuki.

Kemudian, akses dari stasiun kereta api dan jalan tol juga akan dibuat. Pihaknya akan bekerja sama dengan Jasa Marga.

“Semua kita keroyokan, ada yang digerakkan oleh Pak Gubernur, ada yang dikerjakan PUPR, ada yang dikerjakan Jasa Marga.”

Upaya ini dilakukan agar JIS dapat memenuhi syarat FIFA sehingga Piala Dunia U-17 dapat digelar pada November mendatang.

Basuki bilang, akan sangat disayangkan jika JIS tak memenuhi syarat FIFA untuk dapat digunakan sebagai venue Piala Dunia U-17.

Baca Juga: Sambangi JIS, Erick Thohir: Kita Hanya Memperbaiki Sesuai Standar FIFA

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan bahwa JIS dapat sesuai dengan standar FIFA.

“Standar FIFA itu yang menentukan FIFA, bukan PSSI bukan siapapun. Kita hanya memperbaiki, meningkatkan semua yang bisa sesuai standar FIFA,” kata Erick Thohir.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang ikut serta meninjau JIS juga mendukung penyempurnaan stadion agar sesuai dengan standar FIFA.