JAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik Jakarta International Stadium atau JIS menjadi venue Piala Dunia U17 2023 masih berlanjut. PSSI mengaku tidak pernah menyebut JIS tidak layak sebagai venue kejuaraan sepak bola tersebut.
Stadion JIS disebut bakal digunakan sebagai venue Piala Dunia U17 2023, setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) diragukan akan bisa digunakan.
Pasalnya, SUGBK bakal digunakan untuk konser Coldplay pada November mendatang, bersamaan dengan Piala Dunia U17 2023.
Meski begitu, penggunaan JIS sendiri menimbulkan pro dan kontra.
Nugroho Setiawan selaku pemegang lisensi Safety and Security FIFA mengakui bahwa JIS memang dirancang sesuai pedoman FIFA Stadium Technical Recommendation.
Namun, stadion berkapasitas 82.000 penonton tersebut memang belum diverifikasi oleh Tim Kompetisi FIFA.
"Jadi untuk JIS tentu saja ada mitigasinya. Selama tidak dikaitkan dengan sentimen politik, pasti ada pemecahannya," kata Nugroho Setiawan.
"Memang JIS dirancang dengan pedoman FIFA Stadium Technical Recommendation, tetapi belum diverifikasi oleh Tim Kompetisi FIFA," ucap dia.
Baca Juga: Kata Menpora Dito soal Kontroversi JIS Jadi Venue Piala Dunia U-17 2023
Nugroho Setiawan juga menjelaskan bahwa sebuah stadion dapat dikatakan sesuai standar FIFA apabila sudah diverifikasi oleh induk sepak bola dunia tersebut.
"Sebuah stadion baru bisa disebut sesuai standar FIFA apabila sudah diverifikasi tim FIFA sesuai checklist event-nya, FIFA akan datang untuk itu," katanya dikutip dari Kompas.com, Senin (3/7/2023).
Belakangan ini, JIS disebut tak sesuai dengan standar FIFA, sehingga dibutuhkan renovasi jika ingin dipakai sebagai venue. Namun, sejumlah kalangan menyebut penolakan terhadap JIS merupakan bentuk politisasi.
PSSI pun buka suara terkait polemik mengenai layak atau tidaknya JIS menjadi venue turnamen tersebut.
“PSSI tidak pernah menyebutkan tidak layak (JIS sebagai venue), tapi masih diperlukan adanya penyempurnaan fasilitas, akses, dan sirkulasi tim ofisial,” ujar Head Infrastructure Safety Security PSSI Adi Nugroho kepada Kompas TV, Minggu (2/7).
Ia mengungkapkan, hal itu diketahui setelah melakukan survei lapangan bersama Jakpro selaku pengelola JIS dan pewakilan Persija yang berencana menggunakan stadion tersebut pada September 2022 lalu.
“Saat selesai dilakukan survei lapangan bersama memang masih ada sejumlah aspek yang harus disempurnakan agar JIS bisa digunakan secara maksimal sebagai venue turnamen resmi sepak bola, dengan kehadiran penonton sesuai kapasitas yang diizinkan pihak keamanan,” tambahnya.
Terkait pro dan kontra JIS, Adi pun menilai sebaiknya tidak dihubungkan dengan masalah politik.
Baca Juga: PSSI akan Tinjau JIS sebelum Kunjungan FIFA, Renovasi? Erick Thohir: Kita Lihat Dulu
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.