SLEMAN, KOMPAS.TV- Sejumlah instruktur dari The American Swimming Coaches Association (ASCA) meminta kepada pelatih renang yang ada di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia untuk tidak hanya mengejar sertifikat kepelatihan semata.
"Banyak pelatih di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia harus mengubah mindset bahwa ketika selesai ikut pelatihan renang dan mendapatkan sertifikat maka selesai juga peran mereka sebagai pelatih. Ini mindset salah dan harus diubah," jelas Director of International Clinics ASCA, Chad Onken pada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Menurut Onken, setiap pelatih renang harus mengubah pola pikir mereka bahwa setelah mendapatkan sertifikat kepelatihan renang maka harus ada hal-hal berkelanjutan.
Baca Juga: Aturan Berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed, Gibran: Enggak Boleh Bawa Makanan dan Renang di Kolam
"Mindset-nya harus diubah ke arah edukasi berkelanjutan, para pelatih tetap aktif menyerap ilmu-ilmu baru," ungkap dia.
Senada disampaikan Soh Yew Siang selaku perwakilan ASCA di Asia Tenggara, yang menjelaskan bahwa pihaknya memiliki tujuan mengubah budaya 'kejar sertifikat' yang banyak dialami pelatih-pelatih renang di kawasan Asia Tenggara.
"Kami ingin mengubah budaya itu," sambung Soh Yew Siang.
Adapun Chad Onken dan Soh Yew Siang akan menjadi instruktur dalam pelatihan renang bersertifikat Internasional bagi pelatih renang di seluruh Indonesia yang berlangsung di Yogyakarta mulai hari ini Rabu (3/5) hingga Sabtu (6/5).
Pelatihan ini diiniasi Pengda PRSI DIY bersama FINIS dengan menghadirkan instruktur-instruktur andal dari ASCA sebagai lembaga pelatihan renang yang sudah ada sejak 1958 di Amerika Serikat.
Anggota ASCA adalah para pelatih renang yang sudah diakui kompetensinya. Hampir semua pelatih renang terbaik di AS menjadi anggota ASCA. Salah satunya Bob Bowman yang pernah melatih perenang top AS, Michael Phelps.
Phelps tercatat peraih 28 medali Olimpiade. Dirinya masih memegang rekor peraih medali terbanyak dalam sejarah Olimpiade.
Pelatihan diikuti 172 pelatih renang, termasuk tiga pelatih dari negeri jiran, Malaysia. Ini menjadikan coaching swimming di Yogyakarta merupakan yang pertama di Asia Tenggara yang diikuti lebih dari 100 peserta.
"Kami mendapat kehormatan menyelenggarakan pelatihan dari ASCA. Seperti diketahui ASCA merupakan lembaga pelatihan terkemuka yang sudah menyelenggarakan pelatihan atau coaching swimming di berbagai negara," kata Maryanto, Ketua Umum Pengda PRSI DIY.
Pelatihan dibagi ke Level 1 dengan materi pondasi dalam kepelatihan renang dilaksanakan pada 3 Mei. Lalu Level 2 pt 1 digelar 4 Mei dan Level 2 pt 2 di hari berikutnya. Level 2 lebih fokus pada pelatihan gaya dalam berenang.
Baca Juga: Pemanasan SEA Games 2023, Tim Renang Nasional Indonesia Gelar Latih Tanding Lawan Singapura
Di hari terakhir, 6 Mei dilaksanakan pelatihan untuk Level 3 dengan titik berat pada faktor psikologis.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pelatih karena membantu memaksimalkan kualitas sebagai pelatih renang profesional, menambah jaringan dan wawasan serta membuka peluang bekerja di sekolah internasional baik di dalam negeri atau luar negeri,” tandas Juni Udayani, Ketua Panitia Pelatihan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.