KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengecam serangan tentara Israel yang menggunakan gas air mata pada pertandingan sepak bola di Palestina, Sabtu (1/4/2023).
Insiden ini terjadi pada final Piala Abu Ammar antara Markaz Balata dan Jabal Al Mukabber, di Stadion Internasional Faisal Al Husseini, Al Ram, Yerusalem Timur, Palestina, pada Kamis (30/3/2023) malam.
"Gas air mata dan peluru yang dibungkus karet digunakan oleh pasukan Israel selama penyerangan," tulis AFC dalam rilis resminya.
Akibat serangan tersebut, pertandingan dihentikan karena beberapa pemain dan penggemar Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, menderita sesak napas akibat gas tersebut.
AFC mengutuk tindakan tentara Israel, menyatakan bahwa serangan tersebut menyebabkan penderitaan kepada pemain dan penonton.
Baca Juga: Media Israel Sayangkan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Disebut Gol Bunuh Diri
Selain itu badan pengatur sepak bola Asia tersebut menyerukan penghentian tindakan kekerasan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina.
"AFC menyerukan segera diakhirinya semua tindakan kekerasan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina dan berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan Asosiasi Sepak Bola Palestina dan komunitas sepak bola Palestina," lanjut AFC.
Dalam laporan The New Arab, tentara Israel memasuki stadion saat jeda pertandingan dan melepaskan gas air mata ke lapangan dan penonton.
Akibatnya, babak kedua pertandingan mengalami penundaan selama satu jam. Sejumlah pemain dan penonton mengalami sesak napas dan tersedak karena terkena gas air mata, beberapa di antaranya dirawat di lapangan dan tiga orang dibawa ke rumah sakit.
Pertandingan tersebut dilaporkan dihadiri langsung oleh Konsul Jenderal Turki untuk Palestina, Ahmet Riza Demirer, dan Presiden PFA (Asosiasi Sepak Bola Palestina), Jibril Al Rajoub.
Baca Juga: Pernyataan Sekjen PDI-P Soal Ganjar dan Koster Menolak Tim Israel di Piala Dunia U-20
PFA menyatakan bahwa tentara Israel melepaskan gas air mata tanpa peringatan sebelumnya, dan FIFA melarang penggunaan gas air mata dalam pertandingan sepak bola.
"Tanpa peringatan sebelumnya, tentara pendudukan menghujani stadion dengan bom gas yang jatuh di lapangan, di antara tribun, di mana ratusan penonton termasuk anak-anak hadir," demikian keterangan PFA sebagaimana dikutip dari Middle East Eye.
Al Rajoub menyebut tentara Israel sebagai "neo-Nazi" dan mengatakan bahwa tindakan mereka adalah "noda bagi wajah pendudukan (Israel)."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.