Plt Menpora: Semoga Indonesia Tak dapat Sanksi FIFA, Syukur-syukur Malah Ada Bonus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhajdir Effendy berharap FIFA tidak akan memberikan sanksi kepada Indonesia

Hal tersebut diungkapkan Muhadjir usai otoritas tertinggi sepak bola dunia mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023. 

Dalam pernyataan resminya, FIFA tidak menyebutkan alasan pasti mencoret Indonesia. Mereka hanya menyebut Piala Dunia U20 2023 tidak dapat dilangsungkan di Indonesia karena 'situasi terkini' di Tanah Air. 

Baca Juga: Piala Dunia U20 di Indonesia Batal, Erick Thohir Diminta Fokus Usut Tragedi Kanjuruhan

Piala Dunia U20 2023 sendiri menjadi perhatian publik usai Gubernur Bali Wayan Koster menolak kehadiran salah saut kontestan, Timnas Israel. 

Berawal dari penolakan itu, FIFA kemudian membatalkan drawing yang rencananya digelar di Bali pada 31 Maret 2023. 

 

Selain dicoret sebagai tuan rumah, Indonesia juga terancam sanksi berat dari FIFA. 

Namun, dalam pernyataan resminya, FIFA juga akan terus membantu mentransformasi sepak bola Indonesia, khususnya setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada Oktober 2022 silam. 

Muhadjir Effendy berharap FIFA tidak memberikan sanksi berat kepada Indonesia. 

Bahkan, pria yang juga menjabat sebagai Menko PMK itu berharap Indonesia mendapat bonus bantuan dari FIFA.

"Marilah kita berdoa mudah-mudahan tidak ada sanksi untuk Indonesia," kata Muhadjir, Kamis (30/3/2023) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip dari Antara. 

"Syukur-syukur malah ada bonus."

Baca Juga: Kronologi FIFA Coret Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023

"Karena kita berharap FIFA akan membuat keputusan sebijak mungkin," sambungnya. 

Muhajdir meyakini FIFA akan mempertimbangkan fakta bahwa mayoritas mayarakat Indonesia adalah penggila sepak bola

"Ada sekitar 189 (juta) orang pecinta sepak bola, bahkan die hard sepak bola Kita, termasuk saya, termasuk Pak Moeldoko (Kepala Staf Kantor Presiden, red)," imbuh Muhadjir.

"Pasti itu juga akan menjadi pertimbangan dari pihak FIFA," kata Muhadjir.