FIFA Rencanakan Piala Dunia Antarklub 2025 akan Diikuti 32 Peserta

DOHA, KOMPAS.TV - Presiden FIFA Gianni Infantino mengumumkan rencana turnamen Piala Dunia Antarklub akan diikuti 32 peserta mulai 2025.

Saat ini, format Piala Dunia Antarklub diikuti tujuh tim juara dari konfederasi masing-masing dengan Chelsea menjadi juara teranyar ketika mengalahkan Palmeiras pada Februari lalu. 

Berbicara dalam konferensi pers jelang laga final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis, Jumat (16/12/2022), Infantino mengungkapkan, Piala Dunia Antarklub untuk edisi tahun ini masih akan menggunakan format lama. 

Turnamen ini rencananya bakal digelar di Maroko pada 1-11 Februari 2023 mendatang. 

Dalam kesempatan tersebut, Infantino juga mengumumkan Piala Dunia Antarklub pada Juni 2025 akan digelar lebih besar dengan diikuti 32 klub. 

"Turnamen 32 tim akan terus berjalan, membuatnya akan seperti Piala Dunia," ucap Infantino. 

Dilansir dari The Athletic, rencana penambahan peserta Piala Dunia Antarklub sudah dicetuskan sejak 2021 dengan 24 tim akan ikut serta. 

Baca Juga: Khawatir Rumput Rusak, FIFA Tak Izinkan Kegiatan di Stadion Utama GBK di Luar Sepak Bola

Tapi, edisi perdana yang rencananya digelar di China, gagal terlaksana akibat pandemi Covid-19 yang membuatnya harus diundur ke 2025.

Nantinya, sama seperti Piala Dunia antarnegara, Piala Dunia Antarklub juga bakal digelar empat tahun sekali. 

Dengan adanya format baru Piala Dunia Antarklub, kalender pertandingan internasional FIFA juga akan diubah mulai tahun 2025.

Jeda internasional bulan September dan Oktober, yang sebelumnya dilaksanakan tiap awal bulan, akan dijadikan satu waktu dan dilangsungkan pada akhir September dan awal Oktober dengan mempertandingkan empat laga. 

Sementara untuk kalender internasional pada bulan November, Maret dan Juni akan tetap dan tidak ada perubahan. 

FIFA juga mengonfirmasi rencana untuk meluncurkan turnamen persahabatan yang disebut FIFA World Series yang berlangsung dalam tahun genap.

Ajang tersebut digelar dengan tujuan "meningkatkan kemungkinan tim dari konfederasi yang berbeda untuk bermain satu sama lain."

Baca Juga: Presiden FIFA, Gianni Infantino Optimistis Piala Dunia Qatar Akan Jadi yang Terbaik