JAKARTA, KOMPAS.TV - Negara tuan rumah World Cup 2022, Qatar, mengatakan mereka akan menghitung emisi gas buang yang dihasilkan dari pesawat harian pengangkut fans penonton selama turnamen berlangsung.
Qatar mengklaim World Cup 2022 selama sebulan yang dimulai pada 20 November nanti akan 'netral karbon'.
"Qatar menghitung emisi dari penerbangan bolak-balik World Cup [2022]," tulis Associated Press, Selasa (15/11/2022).
Tetapi, pakar lingkungan mempertanyakan seberapa ketat rencana itu untuk menghitung dan mengimbangi semua emisi dari acara akbar Piala Dunia tersebut.
Ada juga pertanyaan dalam beberapa bulan terakhir ketika maskapai, termasuk Qatar Airways dan FlyDubai, mengatakan mereka akan meningkatkan jumlah penerbangan harian untuk mengangkut ribuan fans penonton yang bermalam di luar Qatar.
Qatar diketahui sebagai salah satu pengekspor gas alam cair terbesar di dunia. Tahun lalu, mereka menguraikan rencana aksi perubahan iklim nasional yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 25 persen pada tahun 2030.
Baca Juga: World Cup 2022: Presiden FIFA Desak Perang Rusia-Ukraina Berhenti saat Turnamen Berjalan
Qatar, wilayah negaranya yang diketahui lebih kecil dari Negara Bagian Connecticut, AS, tidak memiliki kamar hotel yang cukup untuk menampung lebih dari 1,2 juta fans penonton turnamen yang diharapkan datang.
Hal itu menjadikan Qatar membuat opsi-opsi tambahan bagi para fans penonton yang datang agar bisa bermalam, seperti 'desa fans' di dekat bandara hingga penginapan di kapal pesiar.
Tidak berhenti di situ, Qatar juga buka opsi para fans penonton untuk tinggal di kota-kota tetangga seperti Dubai di Uni Emirat Arab, mengurangi kekhawatiran bahwa Qatar yang 'kecil' akan menghadapi kekurangan akomodasi.
Baca Juga: World Cup 2022: Ini 5 Pemain Prospek Panas dari Asia, Berpotensi Tembus Eropa
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.